Sebanyak 193 orang narapidana warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat remisi pemotongan masa tahanan saat Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Dari remisi tersebut, satu di antaranya langsung bebas.
"Jumlahnya itu yang dapat remisi yang sudah kita terima SK-nya kemarin itu 193 orang dari 353 penghuni, terus yang langsung bebas itu satu orang," ujar Kepala Lapas Maros Ali Imran kepada detikSulsel, Selasa (9/4/2024).
Pemberian remisi Hari Raya Idul Fitri kepada 193 warga binaan tersebut telah disetujui Kementerian Hukum dan HAM, Senin (8/4). Pemotongan masa tahanan ini akan diberikan secara resmi kepada para warga binaan ini usai melaksanakan Salat Id di Lapas Maros.
Ali mengungkapkan, pemberian remisi kepada 193 orang dari 353 warga binaan tersebut karena mereka telah berkelakuan baik dan memenuhi sejumlah syarat.
"Syarat itu salah satunya berkelakuan baik, telah menjalani pidana selama 6 bulan, sudah berstatus narapidana dan mengikuti program kegiatan seperti itu tolak ukurnya," ungkap Ali.
Ali menyatakan, warga binaan yang langsung bebas usai menerima remisi merupakan warga narapidana kasus Undang-Undang Kesehatan.
"Kalau yang bebas langsung terkait Undang-Undang Kesehatan yang penyalahgunaan obat," tuturnya.
Ali menerangkan, untuk remisi yang didapatkan oleh para warga binaan tersebut bermacam-macam. Ada yang paling minimal mendapatkan potongan 15 hari dan maksimal 60 hari atau dua bulan.
"Kalau untuk remisi Lebaran itu ada yang pertama dapat 15 hari, ada 1 bulan, ada 1 bulan setengah, maksimal 2 bulan," terang Ali.
Sementara itu, Ali menambahkan, untuk para warga binaan yang mendapatkan remisi kali ini pada umumnya dari kasus penyalahgunaan narkoba hingga kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
"Yang mayoritas ini narkoba sekitar 60 orang lebih, ada tindak pidana umum pencurian, sajam, lakalantas," sebutnya.
Simak Video "Video: Penampakan Sinkhole Muncul di Jalanan Maros Sulsel"
(asm/ata)