Kejanggalan CCTV-Visum soal Wanita Tewas Dalam Gudang Apotek Samarinda

Kalimantan Timur

Kejanggalan CCTV-Visum soal Wanita Tewas Dalam Gudang Apotek Samarinda

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Kamis, 21 Mar 2024 09:30 WIB
Police line tape. Crime scene investigation. Forensic science.
Ilustrasi. Foto: Getty Images/D-Keine
Samarinda -

Keluarga wanita berinisial BT (56) yang ditemukan tewas membusuk di gudang apotek di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menilai kematian BT tidak wajar. Pihak keluarga menyebut ada sejumlah kejanggalan terkait kematian korban.

Hal tersebut disampaikan salah satu keluarga korban bernama Jusman. Dia awalnya menyoroti CCTV di lokasi kejadian lantaran pihak apotek mengaku tidak memiliki rekaman saat korban berada di apotek pada Rabu (31/1).

"Ya itu janggal sekali buat kami, karena data yang kami mau minta itu (CCTV) per tanggal 31 Januari ternyata itu infonya dari kimia Farma itu sudah enggak ada," kata Jusman kepada detikcom, Rabu (20/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jusman lalu menyinggung soal hasil visum korban. Dia curiga karena hasil visum menyebut korban meninggal selama 5 hari, sementara korban sudah 18 hari berada di dalam gudang apotek.

"Dan itu tidak masuk akal sama sekali, kalau memang hasil autopsi (visum) itu mengatakan 5 hari (dinyatakan meninggal). Berarti selama 12 hari di dalam itu mustahil kalau tidak ada dengar suara (korban)," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Keluarga pun menilai ada pelaku atas kematian korban. Jusman menduga ada pihak yang sengaja menguncikan korban di dalam gudang.

"Dugaan korban ini dikunci," kata Jusman.

Jusman menegaku yakin ada yang terjadi sesuatu sebelum korban akhirnya meninggal. Terlebih, hasil visum yang diterima keluarga, korban dinyatakan meninggal lantaran kelaparan dan kehausan.

"Ada (dugaan) pelaku, karena kalau ngelihatin jenazah didapat mustahil kalau tidak ada apa-apa. Cuman hasil autopsi mengatakan meninggal karena kehausan, kelaparan," ujarnya.

Selain itu, Jusman mengaku heran dengan pergantian pimpinan apotek yang menurutnya mendadak. Pihak keluarga menganggap hal itu berkaitan dengan kematian korban.

"Dan kejanggalan lain kita tau saat demo pimpinan kimia Farma itu sudah berganti, Itu janggal sekali buat kami," sebutnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Mayat Korban Ditemukan Cleaning Service

Mayat BT ditemukan di apotek Kimia Farma Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Minggu (18/2). Mayat BT pertama kali didapati oleh cleaning service.

"Yang menemukan itu cleaning service, ditemukan di gudang paling belakang apotek," ucap Kapolsek Samarinda Kota Kompol Tri Satria Firdaus kepada detikcom, Senin (18/3).

Menurut Tri, TB diketahui dikabarkan hilang saat kontrol bersama suaminya di Rumah Sakit Jiwa (RSDJ) Atma Husada Samarinda bersama suaminya pada Rabu (31/1). Saat itu, korban mengaku sedang haus sehingga sang suami mencarikan korban air minum.

"Itu tanggal 31 Januari saat kontrol. Selesai kontrol sambil menunggu obat korban bilang sama suaminya kalau dia haus. Jadi suaminya pergi beli minuman dan suaminya sempat pesan ke istrinya (korban) tunggu aja di sini jangan ke mana-mana," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Mencicipi Es Susu Kedelai Legendaris di Samarinda yang Eksis Sejak 1986"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Hide Ads