Sanksi 2 Wanita di Gorontalo Diminta Ikut Razia Kendaraan gegara Hina Polantas

Gorontalo

Sanksi 2 Wanita di Gorontalo Diminta Ikut Razia Kendaraan gegara Hina Polantas

Apris Nawu - detikSulsel
Senin, 18 Mar 2024 07:30 WIB
Dua emak-emak didampingi keluarganya saat berada di Mapolresta Gorontalo Kota.
Foto: Dua emak-emak didampingi keluarganya saat berada di Mapolresta Gorontalo Kota. (dok. istimewa)
Gorontalo - Dua wanita berinisial IA (29) dan SM (36) diamankan Polresta Gorontalo Kota, Provinsi Gorontalo, usai dianggap menghina polisi lalu lintas (polantas) di media sosial (medsos). Perbuatan itu membuat keduanya disanksi ikut turun melakukan razia kendaraan bersama polisi dalam Operasi Keamanan Otonaha 2024.

Ujaran kebencian yang dilontarkan keduanya dilakukan lewat kolom komentar di facebook pada Kamis (14/3). Dalam komentarnya, mereka menuding polisi menerima uang saat melakukan razia atau penertiban kendaraan bermotor.

"Diberikan sanksi mengikuti giat Operasi Keamanan Otanaha 2024 di area bundaran Saronde, Kota Gorontalo," kata Kasat Reskrim Polresta Gorontalo Kota Kompol Leonardo Widharta kepada detikcom, Minggu (17/3/2024).

Leonardo mengatakan, kedua pelaku ujaran kebencian itu tidak langsung menertibkan kendaraan yang melanggar lalu lintas. Hukuman diberikan agar keduanya merasakan kerja anggota satlantas saat bertugas.

"Keduanya hanya turun melihat saja bagaimana tugas dari satlantas," ungkapnya.

Dia berharap sanksi itu bisa memberikan efek jera kepada kedua wanita itu. Leonardo tidak ingin anggota Polri dianggap hanya memikirkan kepentingan pribadi sebagaimana tudingan pelaku.

"Supaya mereka mengetahui bagaimana lelahnya satlantas, dan supaya mereka lihat langsung kebenaran apakah satlantas selalu mengutamakan duit," ujar Leonardo.

Leonardo tidak menjelaskan sampai kapan sanksi itu akan diberlakukan. Namun dia menyebut kedua wanita itu sudah mengakui kesalahannya.

"Keduanya sudah buat surat klarifikasi dan meminta maaf atas perbuatannya," tambah Leonardo.

Leonardo menuturkan, kedua pelaku sebelumnya sudah dipanggil memberikan klarifikasi di Mapolresta Gorontalo. Dia menyayangkan perbuatan keduanya yang dianggap mencoreng institusi Polri.

"Mereka menghina polisi lewat Facebook, itu termasuk ujaran kebencian," kata Leonardo saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3).

2 Pelaku Ngaku Cuma Iseng

Leonardo menjelaskan, kedua wanita tersebut berasal dari Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku cuma iseng saat melontarkan ujaran kebencian.

"Kemarin selesai interogasi mereka mengaku melakukan hal itu karena iseng bercanda," papar Leonardo.

Dia mengemukakan, ujaran kebencian itu bermula dari unggahan status salah satu akun facebook berinisial FMI. Akun tersebut menuliskan pesan agar pengendara melengkapi surat kendaraannya karena ada sweeping atau razia kendaraan.

"Orangnya ini menuliskan kata-kata 'Info sekarang sweeping di Pohe dan tangga 2.000 hati-hati, mohon lengkapi surat kendaraan Anda'," kata Leonardo.

Leonardo menuturkan, kedua pelaku kemudian membalas status itu. Mereka menuliskan komentar yang dianggap menyinggung polantas.

"Ini IA berkomentar dengan kata-kata, 'Hahaha tampaknya keadaan isi kantong tidak baik saja itu. Hahah', dan SM berkomentar juga dengan kata, 'So puasa begitu harap maklum cari uang ba bli (beli) for ba buka (berbuka) akan puasa'," pungkasnya.


(sar/ata)

Hide Ads