Pelaku Belum Ditangkap, Kades di Halsel Dikeroyok Warga Ngaku Diancam Dibunuh

Halmahera Selatan

Pelaku Belum Ditangkap, Kades di Halsel Dikeroyok Warga Ngaku Diancam Dibunuh

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Jumat, 15 Mar 2024 16:21 WIB
Kades di Halmahera Selatan, Maluku Utara, babak belur diamuk warganya sendiri. Dokumen Istimewa
Foto: Kades di Halmahera Selatan, Maluku Utara, babak belur diamuk warganya sendiri. Dokumen Istimewa
Halmahera Selatan -

Kepala Desa (Kades) Foya Tobaru, Yunus Solasi (46) di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, menyoroti pelaku pengeroyokan terhadap dirinya belum juga ditangkap. Yunus sudah sekitar tiga pekan memutuskan tidak masuk kantor lantaran mengaku mendapat ancaman pembunuhan.

"Iya (tidak bisa pulang ke rumah) karena dijaga sama orang-orang yang kemarin aniaya beliau. Mereka ancam, katanya kalau kades pulang ke kampung akan mereka bunuh. Jadi kades sampai sekarang tidak bisa balik ke rumah untuk menjalankan aktivitas di kantor," ujar kuasa hukum korban, Arfan Poretoka kepada detikcom, Jumat (15/3/2024).

Arfan menyebut, Yunus saat ini menetap di rumah keluarganya di Kecamatan Weda, Halmahera Tengah. Pihaknya meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini demi keselamatan kliennya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya saya mau pertanyakan ke pihak Polsek Gane Timur maupun Polres Halmahera Selatan terkait kasus penganiayaan kepala desa yang kemarin sempat viral itu. Saya selaku kuasa hukum Yunus Solasi tentu sangat menyayangkan pihak kepolisian yang terkesan lambat sekali memproses kasus ini," ujar Arfan.

Arfan mengaku sudah berkoordinasi dengan penyidik hingga Kapolsek Gane Timur. Dari informasi yang diterimanya, kasus penganiayaan itu sudah ditangani Polres Halsel.

ADVERTISEMENT

"Di kampung ini ancaman jalan terus, akhirnya kades tidak bisa bekerja secara efektif. Jadi kita berharap pelaku segera ditangkap. Karena pelaku mengancam terus. Kalau polisi tidak bertindak cepat dan tegas, nanti hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Gane Timur Iptu Wawan membenarkan kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres Halsel. Namun dia berdalih perkembangan penyelidikan selalu disampaikan ke korban.

"Untuk perkembangan kami selalu sampaikan ke pihak korban. Tapi saat ini kasusnya sudah dilimpahkan ke polres," ujar Wawan.

Kasi Humas Polres Halmahera Selatan Ipda M Baedawi mengaku belum mengecek hasil akhir dari penanganan kasus tersebut. Dia berdalih dirinya sudah pindah tempat tugas.

"Maaf, saya belum cek lagi sampai di mana. Soalnya saya sudah pindah tempat tugas lain fungsi," singkat Baedawi.

Sebelumnya diberitakan, Yunus dikeroyok warga di Kantor Desa Foya Tobaru, Kecamatan Gane Timur, Kamis (22/2) sekitar pukul 11.00 WIT. Insiden bermula saat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menggelar sosialisasi yang dirangkaikan dengan penyaluran BLT, serta pembayaran honor dan gaji aparatur desa.

"Saat itu sedang berlangsung kegiatan sosialisasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa sekalian dengan penyaluran bantuan langsung tunai, pembayaran honor dan gaji aparatur desa," ujar Kasi Humas Polres Halmahera Selatan Ipda M Baedawi kepada detikcom, Jumat (22/2).

Baedawi tidak merinci duduk perkara pengeroyokan itu. Namun dia mengatakan warga sudah lama mendesak Yunus mundur dari kepala desa.

"Cuman desakan warga ke bupati untuk ganti kepala desa belum ada realisasi sampai sekarang, akhirnya mereka langsung mengamuk itu," ujarnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads