Detik-detik Kades di Halsel Dikeroyok Warga Sendiri hingga Babak Belur

Detik-detik Kades di Halsel Dikeroyok Warga Sendiri hingga Babak Belur

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Sabtu, 24 Feb 2024 10:00 WIB
Kades di Halmahera Selatan, Maluku Utara, babak belur diamuk warganya sendiri. Dokumen Istimewa
Foto: Kades di Halmahera Selatan, Maluku Utara, babak belur diamuk warganya sendiri. Dokumen Istimewa
Halmahera Selatan -

Kepala desa (kades) Desa Foya Tobaru, Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Yunus Solasi (46) menjadi sasaran pengeroyokan warganya sendiri. Para pelaku kesal sebab Yunus tak kunjung dicopot dari jabatannya sebagai kepala desa.

Kasi Humas Polres Halmahera Selatan Ipda M Baedawi mengungkapkan bahwa para pelaku sebenarnya sejak awal menuntut ke Bupati Halmahera Selatan agar mencopot Yunus. Namun tuntutan itu tak diterima.

"Desakan warga ke bupati untuk ganti kepala desa belum ada realisasi sampai sekarang," kata akhirnya mereka langsung mengamuk itu," ujar Ipda M Baedawi kepada detikcom, Jumat (22/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhirnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menggelar sosialisasi di Kantor Desa Foya Tobaru, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan pada Kamis (22/2). Yunus selaku kepala desa setempat turut hadir di lokasi.

Situasi kemudian tiba-tiba tak terkendali saat acara sosialisasi berlanjut ke acara penyaluran bantuan langsung tunai (BLT). Yunus tiba-tiba menjadi sasaran penganiayaan sejumlah warga hingga wajahnya mengeluarkan darah.

ADVERTISEMENT

"Luka-luka pada wajahnya mengeluarkan darah," ujar Baedawi.

Tak hanya Yunus, seorang warga bernama Sostenes Ando (51) turut diamuk warga. Sostenes dipukul warga karena diduga ikut membela Yunus.

"Korbannya ada dua orang, kepala desa dengan satu orang bernama Sostenes Ando. Dia bekerja sebagai petani. Mungkin dia pro kepala desa, karena di sana itu ada pro dan kontra. Jadi yang pro itu yang ikut bantu, akhirnya kena sasaran juga itu," ujarnya.

Momen penganiayaan itu juga turut terekam kamera warga. Dalam video beredar, tampak Yunus bersama Sostenes dikeroyok warga di ruang pertemuan kantor desa.

Terdengar suara pria berteriak we kasih mati pe dia itu, we bunuh, kasih mati kepala desa. Amukan warga membuat Yunus terjatuh di depan pintu sebuah ruangan, lalu diinjak oleh sejumlah pria. Terdengar juga teriakan untuk berhenti memukul.

Yunus yang terlihat bangkit dengan kondisi wajah berlumuran darah mengambil sebuah kursi plastik dan menghantam ke seorang pria. Sesekali, Yunus tampak mengelap wajahnya yang berlumuran darah dengan kaos.

Terlihat pula seorang wanita yang mencoba melindungi Yunus dari amukan warga terkena kursi di kepalanya. Sedangkan seorang wanita yang mengenakan kaos hitam terlihat memeluk erat Yunus sambil menangis.

Kericuhan itu berlangsung hingga di luar ruangan kantor desa. Bahkan sejumlah ibu-ibu mengambil patahan kursi plastik lalu menghantam ke sejumlah pria, yang hendak menyerang Yunus. Dalam peristiwa itu, tak ada aparat keamanan yang hadir melerai.

Namun kasus pengeroyokan tersebut kini sedang diusut Polsek Gane Timur. Warga yang mengeroyok kades akan diproses secara hukum.

"Dari Polsek Gane Timur lagi melakukan penyelidikan, jadi tetap akan ada langkah hukum (terhadap warga yang melakukan pengeroyokan) setelah pihak Polsek melakukan penyelidikan," imbuh Baedawi.




(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads