Polisi akhirnya meringkus seluruh pelaku pengeroyokan sopir Direktur PDAM Luwuk berinisial IA (34) yang berjumlah sembilan orang di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dua pelaku terakhir ditangkap di Provinsi Gorontalo usai buron sekitar 24 hari.
Korban IA tewas dikeroyok di wilayah KM 1 Kelurahan Bungin, Kecamatan Luwuk pada Jumat (9/2) dengan rentan waktu berbeda. Pertama, korban dianiaya pada pukul 20.00 Wita, lalu berlanjut pada pukul 23.00 Wita, hingga membuat korban mengalami luka di sejumlah tubuhnya.
"Saat anggota kami mengecek kondisi korban di IGD RSUD Luwuk, kondisinya tidak sadarkan diri," ucap Plt Kapolsek Luwuk AKP Steven Lewaherilla kepada wartawan, Sabtu (10/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban yang terluka parah akhirnya dilarikan warga sekitar ke RSUD Luwuk dan diagnosa mengalami retak pada tengkorak kepala. Korban kemudian dinyatakan meninggal pada Sabtu (10/2) malam.
7 Pelaku Ditangkap Tak Lama Setelah Pengeroyokan
Kasat Reskrim Polres Banggai AKP Tio Tondy mengaku langsung melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi 9 orang pelaku dalam kasus pengeroyokan tersebut. Pihaknya lebih dulu mengamankan 7 pelaku.
Ketujuh pelaku yang ditangkap masing-masing pria berinisial SD, FN, IM, FA, AK, MI dan RB. Mereka diamankan di Kecamatan Luwuk pada Sabtu (10/2) atau sehari setelah melakukan pengeroyokan.
"Total 9 pelaku yang teridentifikasi. Sementara 7 sudah diamankan," kata Tio kepada detikcom, Selasa (13/2).
Sementara 2 pelaku pengeroyokan berinisial MT (21) dan VR (21) diamankan di Kelurahan Biyau, Kecamatan Donggala, Kabupaten Gorontalo Utara pada Senin (4/3) sekitar pukul 20.30 Wita. Penangkapan kedua pelaku dilakukan atas kolaborasi Resmob Polres Banggai bersama Resmob Polda Gorontalo.
"Pelarian panjang dua pelaku pengeroyokan pemuda di Luwuk yang menyebabkan meninggal dunia berakhir di balik jeruji besi sel Mapolres Banggai," Tio.
Simak di halaman berikutnya...
Korban Dikeroyok gegara Utang-Pinjam Motor
Polisi mengungkap motif pengeroyokan tersebut dipicu kesalnya pelaku karena uang hingga motor yang dipinjam korban tak kunjung dikembalikan. Namun ada juga beberapa dari pelaku yang menganiaya korban karena ikut-ikutan.
"(Motifnya pelaku karena korban) minjam motor tidak kembali, minjam uang tidak kembali, begitu-begitu," kata Kasat Reskrim Polres Banggai AKP Tio Tondy kepada detikcom, Selasa (13/2).
Menurut Tio, 2 pelaku memukul korban karena uang dan motornya dipakai korban. Sementara pelaku lainnya hanya ikut-ikutan.
"Pada dasarnya masing-masing orang (pelaku) ini punya masalah masing-masing dengan korban, (ada juga yang) cuma ikut-ikutan," bebernya.
Simak Video "Video: Momen Warga di Sulteng Cari Balita yang Hilang di Plafon Gedung Kosong"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)