.webp)
Dua pelaku pengeroyokan yang menewaskan sopir Direktur PDAM Luwuk berinisial IA (34) akhirnya ditangkap polisi. Kedua pelaku berinisial MT (21) dan VR (21) tersebut ditangkap di Provinsi Gorontalo usai buron sekitar 24 hari.
"Pelarian panjang dua pelaku pengeroyokan pemuda di Luwuk yang menyebabkan meninggal dunia berakhir di balik jeruji besi sel Mapolres Banggai," ujar Kasat Reskrim Polres Banggai AKP Tio Tondy kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024).
Tio mengatakan dua pelaku diamankan di Kelurahan Biyau, Kecamatan Donggala, Kabupaten Gorontalo Utara pada Senin (4/3) sekitar pukul 20.30 Wita. Penangkapan kedua pelaku dilakukan atas kolaborasi Resmob Polres Banggai bersama Resmob Polda Gorontalo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendapat info jika kedua pelaku ini kabur ke wilayah Gorontalo. Dari informasi itu, sekitar dua minggu Resmob Polres Banggai bersama Resmob Polda Gorontalo terus melakukan penyelidikan dan pemburuan," terangnya.
Hanya saja, lanjut Tio, setelah ditangkap kedua pelaku melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri dengan cara melompat dari dalam mobil. Pihaknya lantas mengambil tindakan tegas dengan menembak betis pelaku.
"Anggota terpaksa melakukan tindakan tegas terukur mengenai betis kedua pelaku," sebut Tio.
Saat ini kedua pelaku sudah diamankan di sel Mapolres Banggai guna pemeriksaan lebih lanjut. Kedua pelaku juga mengakui perbuatannya telah melakukan pengeroyokan tersebut dengan cara memukul kepala korban.
"Kedua pelaku mengakui perbuatannya dalam keadaan sadar melakukan pengeroyokan tersebut dan telah melayangkan pukulan terhadap korban ke bagian kepala," bebernya.
Tio menambahkan saat ini total 9 pelaku sudah diamankan. Pihaknya lebih dulu menangkap 7 pelaku masing-masing berinisial SD, FN, IM, FA, AK, MI dan RB di Kecamatan Luwuk, Banggai pada Sabtu (10/2).
Sebelumnya diberitakan, IA tewas dikeroyok oleh 9 orang. Para pelaku menganiaya korban karena utang, namun adapula yang hanya ikut-ikutan.
Pengeroyokan itu terjadi di wilayah KM 1 Kelurahan Bungin, Kecamatan Luwuk, Jumat (9/2). Penganiayaan itu membuat korban mengalami luka di sejumlah tubuhnya.
(asm/hmw)
