Polisi Ungkap Demo Ricuh di KPU Sinjai Diotaki Anak Kades, Pelaku Diburu

Polisi Ungkap Demo Ricuh di KPU Sinjai Diotaki Anak Kades, Pelaku Diburu

Agung Pramono - detikSulsel
Senin, 04 Mar 2024 12:00 WIB
Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdullah saat memberikan keterangan pers atas aksi demo ricuh di depan Kantor KPU Sinjai.
Foto: Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdullah saat memberikan keterangan pers atas aksi demo ricuh di depan Kantor KPU Sinjai. (Dok. Istimewa)
Sinjai -

Polisi mengungkap otak kericuhan saat demonstrasi berakhir ricuh di Kantor KPU Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), diotaki anak kepala desa (kades). Polisi kini memburu pelaku.

"Benar otak pelaku demo sehingga ricuh di Kantor KPU Sinjai adalah FR. Dia merupakan anak Kepala Desa Kessibuleng," ujar Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdullah kepada detikSulsel, Senin (4/3/2024).

Fery mengatakan, pihaknya terus melakukan pencarian dan pengejaran terhadap FR. Informasi yang diterima polisi, pelaku diketahui sangat dekat dengan salah satu calon anggota legislatif (caleg) di Kabupaten Sinjai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (FR) dekat dengan salah satu caleg. Sementara kami mencarinya," katanya.

Fery pun meminta kepada FR untuk segera menyerahkan diri ke polisi. Dia menegaskan pihaknya akan terus melakukan pencarian terhadap pelaku hingga ditangkap.

ADVERTISEMENT

"Saya berpesan kepada FR kalau melihat berita ini agar menyerahkan diri. Karena kami akan terus mencari kapan dan di mana pun dia berada," tegasnya.

Untuk diketahui, massa sempat melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Sinjai hingga berujung ricuh. Aksi itu dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Simpatisan Kassibuleng dan memaksa masuk saat penghitungan surat suara ulang untuk TPS di Desa Kassibuleng, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai.

Dalam insiden tersebut, polisi mengamankan 7 orang massa. Selain itu polisi turut mengamankan 10 senjata tajam (sajam) dan 3 bom molotov.

"Kami amankan 7 orang. Ada 1 perempuan karena memukul anggota saya dan menggigit tangan Ibu Kasat Binmas," ujar AKBP Fery kepada wartawan, Sabtu (2/3).

Fery mengatakan, saat kericuhan itu KPU Sinjai melaksanakan rekapitulasi perhitungan suara tingkat kabupaten. KPU melakukan perhitungan ulang untuk Desa Kassibuleng, Kecamatan Sinjai Borong.

"Mereka memaksa masuk saat perhitungan suara. Tapi ditahan sama anggota," katanya.




(asm/ata)

Hide Ads