Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari partai PDIP di Dapil 2 Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Nasfidin alis NF resmi jadi tersangka akibat membawa istrinya yang juga seorang kepala desa (Kades) saat berkampanye. Nasfidin merasa dikriminalisasi terkait penetapan tersangka tersebut
"Saya dikriminalisasi. Yang saya bawa istriku, Eka Wahyuni," ujar Caleg PDIP Nasfidin kepada detikSulsel, Kamis (22/2/2024).
Nasfidin menceritakan dirinya berkampanye di Desa Kessing, Kecamatan Donri-donri tanggal (15/1) lalu sekitar pukul 17.00 Wita. Dia mengakui istrinya memang merupakan Kades Laringgi, Kecamatan Marioriawa, tetapi dia tidak pernah ikut berkampanye, dan lokasi kampanye berada di kecamatan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istriku Kepala Desa di Laringgi, Kecamatan Marioriawa, saya berkampanye di Desa Kessing Kecamatan Donri-donri. Dan istri saya duduk di rumah warga bernama Haji Bahariah, dia hanya tinggal di rumah sebelah, dan saya larang masuk memang," katanya.
"Istri saya pindah ke rumah sebelah yang ada Panwascam, dan itu bukan lokasi kampanye. Kemudian istri saya pergi beli air yang bersampingan dengan lokasi kampanye, dan saat itulah ada yang foto lalu dilapor kalau saya membawa kepala desa saat kampanye," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa Eka Wahyuni menambahkan saat itu dirinya baru pulang kantor dan ikut ke suaminya. Dia menyinggung suaminya tidak mengenakan atribut partai.
"Awalnya pas pulang kantor datang suami saya dan menyampaikan mau ke Desa Kessing, Kecamatan Donri-donri. Saya bilang mau ikut karena mau singgah makan bakso," ucapnya.
"Dia (Nasfidin) juga tidak menyampaikan mau kampanye, nanti sampai di lokasi baru saya tahu mau kampanye. Karena biasanya kalau mau kampanye pakai baju partai, sementara saat itu dia pakai baju biasa saja," sambung Eka.
Dia mengakui awalnya berada di rumah salah seorang warga yang berjarak 30 meter dari lokasi kampanye. Kemudian dia meninggalkan rumah tersebut untuk membeli air.
"Saya pergi beli minuman di dekat lokasi kampanye, dan saat itu saya langsung berteduh karena hujan. Tetapi saya pakai baju biasa, tidak pakai atribut, di luar jam kantor, dan bukan di wilayah saya menjabat, bahkan beda kecamatan,"jelasnya.
(hmw/asm)