Polisi Harap Tokoh Masyarakat Bantu Redam Bentrok Warga di Maluku Tenggara

Maluku

Polisi Harap Tokoh Masyarakat Bantu Redam Bentrok Warga di Maluku Tenggara

Andi Nur Isman - detikSulsel
Rabu, 21 Feb 2024 22:37 WIB
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes M Roem Ohoirat
Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat. Foto: Muslimin Abbas/detikcom
Maluku Tenggara -

Polisi berharap tokoh masyarakat ikut andil mencegah terjadinya bentrokan susulan di Maluku Tenggara, Maluku. Keterlibatan tokoh masyarakat diharapkan bisa menangani persoalan yang terjadi.

"Baik Forkopimda maupun tokoh agama, tokoh masyarakat, mari sama-sama, kita bergandengan tangan menangani permasalahan yang sudah sering berulang dan berulang yang terjadi di antara kedua belah pihak," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat kepada detikcom, Rabu (21/2/2024).

Kombes Roem mengatakan hingga malam ini aparat masih bersiaga di sekitar lokasi kejadian. Aparat dikerahkan untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggota kami tetap bersiaga di sana, perkuatan tetap ditambah baik dari anggota Sabhara Polres Maltra maupun dari Brimob Batalyon C yang memang berkedudukan di Kota Tual," ujarnya.

Dia juga menyebut situasi di lokasi saat ini sudah terkendali. Namun demikian, Kombes Roem mengatakan pihaknya tetap khawatir bentrokan kembali pecah.

ADVERTISEMENT

"Sejauh ini sampai dengan hari ini, malam ini situasinya sudah terkendali. Namun sebagaimana tadi saya katakan di sana terkendali, sering terulang. Ini yang sangat kita sesalkan dan khawatirkan," imbuhnya.

Diketahui, bentrokan antarwarga pecah di Maluku Tenggara pada Selasa (20/2) sekitar pukul 21.30 WIT. Dalam bentrokan tersebut, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara AKP Wido Dwi Arifiya turut menjadi korban.

"Salah satu anggota Brimob yang terkena panah, nancap di lutut kaki kiri. Kemudian Kasat Reskrim Polres Maltra yang juga terkena anak panah, nancap di kepala," ungkap Kombes Roem.

Kombes Roem mengatakan bentrokan melibatkan warga antarkompleks di Maluku Tenggara. Kedua kubu yang terlibat bentrok disebut sudah lama berkonflik.

"Sebenarnya antara Kompleks Koperina dan Kompleks Pemda adalah bertetangga mereka. Cuma kejadian yang sudah sering terulang dan penerangan sangat kurang," kata dia.




(asm/hsr)

Hide Ads