Pria di Pontianak Dikeroyok gegara Tegur Remaja Ribut, 6 Orang Diamankan

Kalimantan Barat

Pria di Pontianak Dikeroyok gegara Tegur Remaja Ribut, 6 Orang Diamankan

Riani Rahayu - detikSulsel
Selasa, 20 Feb 2024 09:20 WIB
Pria berinisial CY (47) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menjadi korban pengeroyokan lantaran menegur kelompok remaja yang ribut di jalan.
Foto: Polisi mengamankan 6 remaja di Pontiankan. (dok.istimewa)
Pontianak -

Pria berinisial CY (47) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menjadi korban pengeroyokan lantaran menegur kelompok atau geng remaja yang ribut di jalan sambil membawa senjata tajam (sajam). Polisi kemudian mengamankan 6 remaja yang diduga pelaku.

"Terjadi pengeroyokan terhadap pelapor (CY), pelapor mengalami luka dan membuat laporan kepada polisi. Kita amankan saat itu (setelah kejadian) berjumlah 6 orang (remaja)," ujar Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Antonius Trias Kuncorojati kepada awak media, Senin (19/2/2024).

Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Pontianak Selatan, Minggu (18/2) sekitar pukul 00.10 WIB. Saat itu korban yang mendengar adanya ribut-ribut oleh geng remaja tersebut mencoba menegur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ditegur mereka melakukan pengeroyokan menggunakan sajam serta memukuli kepala pelapor beberapa kali setelah itu mereka kabur," jelasnya.

Korban kemudian melaporkan kasus pengeroyokan yang dialami. Polisi yang turun ke lokasi melakukan penyisiran dan mengamankan 6 remaja yang merupakan anggota geng bersenjata tajam tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami pun mengamankan beberapa orang terduga pelaku, mereka memang satu kelompok (geng) tetapi bukan pelaku yang melakukan pengeroyokan," katanya.

Dari 6 remaja yang diamankan, Antonius mengatakan jika mereka semua masih di bawah umur. Karena bukan pelaku pengeroyokan akhirnya mereka dikembalikan ke orang tuanya.

"Mereka kami kembalikan dan menjalani wajib lapor," terangnya.

Antonius menambahkan bahwa para pelaku memang remaja dibawa umur yang menamakan diri sebagai Bonpis. Mereka mencari sensasi agar terkenal dengan melakukan pengeroyokan hingga pencurian dengan kekerasan.

"Jadi mereka ini kelompok memiliki akun (media sosial) dan menamakan diri mereka sebagai Bonpis. Motifnya untuk terkenal, ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa mereka ini eksis," paparnya.

"Mereka ini juga pernah melakukan tindak pidana lain seperti penganiayaan, perampasan motor, dan curanmor yang sudah kita ungkap di tahun 2023," tambahnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads