Massa Kampanye Ganjar Protes Cuma Diberi Rp 10 Ribu, TPD Curiga By Design

Massa Kampanye Ganjar Protes Cuma Diberi Rp 10 Ribu, TPD Curiga By Design

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 31 Jan 2024 13:41 WIB
Juru Bicara TPD Sulsel Iqbal Arifin (kanan) bersama Ketua Panitia Kampanye Akbar Ganjar, Ishadi Ishaq saat konferensi pers di Makassar. Sarul/detikSulsel
Foto: Juru Bicara TPD Sulsel Iqbal Arifin (kanan) bersama Ketua Panitia Kampanye Akbar Ganjar, Ishadi Ishaq saat konferensi pers di Makassar. Sarul/detikSulsel
Makassar -

Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud Md Sulawesi Selatan (Sulsel) menduga viralnya video protes sejumlah peserta kampanye terkait uang pengganti transportasi cuma Rp 10 ribu by design atau terencana. TPD juga menuding ada massa penyusup di balik protes tersebut sebab mereka tidak pernah menggunakan massa bayaran.

"Kita tidak memakai namanya pendukung bayaran, yang datang kita tidak bayar. Jadi yang datang ini kita bisa tarik garis lurusnya, ini siapa ini? Itulah tadi saya bilang ini susupan pribadi atau susupan oleh..., kita tidak mengerti, kita juga tidak mau menuduh dalam hal ini," ujar Juru Bicara TPD Ganjar-Mahfud Sulsel Iqbal Arifin saat konferensi pers di Kafe Home Town Kopizone, Jalan Boulevard, Makassar, Rabu (31/1/2024).

Pihaknya juga menduga massa tersebut adalah oknum massa bayaran yang hadir di lokasi kampanye yang dihadiri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar di Upperhills Hotel, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Selasa (30/1). Pasalnya, dalam video tampak membandingkan bayaran yang diterimanya saat menghadiri kampanye Ganjar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dia tiba-tiba membandingkan yah kita bisa pahami, oh mungkin kerjanya ini orang seperti ini. Cuma lucunya, dia secara jelas dan sistematis mengangkat baju Ganjar, ini kan seperti by design, seperti sudah diatur, lalu berkata viralkan-viralkan, ada apa?" ujar Iqbal.

Politisi PDIP Sulsel ini menyebut kampanye Ganjar sejak awal tidak pernah mengiming-imingi bayaran untuk peserta yang hadir. Apalagi, kampanye kemarin tersebut sekadar edukasi untuk pemilih tata cara mencoblos di Pemilu.

ADVERTISEMENT

"Jadi intinya ketika Ganjar kampanye, itu tidak mengiming-imingi pembayaran. Kampanye kemarin adalah kampanye edukatif menjelaskan kepada pemilih bahwa cara menusuk seperti ini. Sehingga yang kita hadirkan adalah relawan dan kader-kader partai pengusung," jelasnya.

Kendati demikian, TPD Ganjar-Mahfud memastikan tidak akan menempuh langkah hukum atas video viral tersebut. Pihaknya hanya ingin menyampaikan fakta di lapangan agar masyarakat tidak menerima informasi yang salah.

"Saya kira tidak sampai ke situ (langkah hukum), ini kita lakukan konferensi pers ini sebagai penyeimbang bahwa apa yang dilakukan orang ini itu sesuatu yang tidak benar. Kesimpulannya bahwa tim kampanye Ganjar menghadirkan Ganjar kemarin dan menghadirkan relawan dan kader partai pengusung sifatnya edukasi, lalu yang dihadirkan adalah bukan orang-orang bayaran," kata Iqbal.

Pihaknya juga menegaskan pembagian uang tunai tersebut semata pengganti transportasi kepada relawan dan kader partai pengusung yang hadir. Panitia menyepakati voucer 2 liter bensin dikonversi dengan uang Rp 20 ribu.

"Kemudian yang kita lakukan adalah pengganti transportasi khusus relawan dan kader-kader partai pengusung dengan ketentuan 2 liter bensin, hanya karena tidak dapat di-cover oleh SPBU, makanya kita konversi," jelasnya.

"Mungkin saja, ini orang datang dikasih lah, kita nggak ngerti juga, tiba-tiba dia angkat (di medsos) kenapa ini cuma Rp 10 ribu, di Prabowo Rp 50 ribu, ada apa membandingkan itu?" tambah Iqbal.




(hmw/sar)

Hide Ads