Penerbangan ke Intan Jaya Disetop Sementara Buntut Teror KKB

Papua Tengah

Penerbangan ke Intan Jaya Disetop Sementara Buntut Teror KKB

Raymon Latimahina - detikSulsel
Kamis, 25 Jan 2024 16:45 WIB
Bandara Bilorai, Intan Jaya, Papua Tengah.
Foto: Bandara Bilorai, Intan Jaya, Papua Tengah. (dok.istimewa)
Intan Jaya -

Aparat kepolisian menyarankan agar penerbangan ke Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah disetop untuk sementara. Hal ini lantaran situasi di Intan Jaya belum kondusif buntut serangkaian serangan dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Kami belum membolehkan aktivitas masyarakat termasuk penerbangan yang membawa masyarakat ke Intan Jaya," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Kamis (25/1/2024).

Irjen Mathius mengatakan aparat TNI dan Polri kini masih siaga terhadap aksi teror dilakukan KKB di Intan Jaya. Dia tak ingin adanya gangguan-gangguan yang kembali dilakukan oleh KKB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biarlah situasi ini betul-betul dikendalikan aparat TNI-Polri yang sedang bertugas di sana dan memastikan bahwa itu sudah bisa kembali normal," katanya.

Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengatakan aparat saat ini sedang berupaya membuat situasi kembali normal. Hal itu dilakukan agar pesawat bisa kembali mendarat di Intan Jaya.

ADVERTISEMENT

"Kabupaten Intan Jaya salah satu daerah yang masih terisolasi, hanya angkutan udara menjadi salah satu akses utama," imbuh Mayjen Izak.

Izak berharap, penerbangan bisa kembali beroperasi dalam satu atau dua hari ke depan. Pasalnya, masyarakat di Intan Jaya sangat membutuhkan bantuan.

"Karena memang daerah ini masih terisolasi, angkutan udara yang menjadi pilihan yang tidak bisa dihindarkan. Kita akan segera buka dalam satu atau dua hari ini penerbangan akan normal kembali," harapnya.

Diketahui, situasi di Intan Jaya sejak Jumat (19/1) lalu hingga kini masih memanas. KKB melakukan penyerangan terhadap aparat TNI-Polri hingga membakar perumahan warga.

Sebelumnya, Izak menyebut, gejolak ini terjadi akibat dua isu yang beredar di masyarakat. Pertama, terkait isu pembangunan Patung Yesus, lalu kawasan Blok Wabu yang menyimpan kekayaan alam berupa emas.

"Pertama, isu Patung Yesus yang di kalangan mereka diberitakan di isu itu bahwa di dalam Patung Yesus itu ada bom yang sangat besar," tutur Izak.

Izak sendiri dengan sangat tegas membantah isu tersebut. Menurutnya, pembangunan Patung Yesus itu merupakan salah satu program yang dilakukan TNI di Intan Jaya.

"Padahal ini adalah rangkaian program yang sudah dibuat dimulai dari Batalyon 328 yang membangun Patung Salib yang ada di Gereja Antiokia," tegasnya.

Sedangkan terkait isu kawasan Blok Wabu, dia menjelaskan, hingga kini belum ada sosialisasi dan komunikasi perihal masalah ini. Pemkab Intan Jaya sudah memberi keterangan soal Blok Wabu ini.

"Tetapi kami sudah cek, sampai hari ini belum ada sosialisasi, belum ada komunikasi. Kemarin Pemda sudah mengeluarkan pernyataan," pungkasnya.




(hsr/sar)

Hide Ads