8 Fakta Wanita Boltim Mutilasi Ponakan gegara Terobsesi Film Psikopat

Sulawesi Utara

8 Fakta Wanita Boltim Mutilasi Ponakan gegara Terobsesi Film Psikopat

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Minggu, 21 Jan 2024 09:00 WIB
Polres Boltim merilis kasus bocah dimutilasi tantenya.
Foto: Polres Boltim merilis kasus bocah dimutilasi tantenya. (Dok. Istimewa)
Bolaang Mongondow Timur -

Wanita bernama Arnita Mamonto alias Aning (19) tega memutilasi kepokannya berinisial TAM (8) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut). Dalam melakukan aksinya, pelaku terobsesi dengan film psikopat.

"(Hubungan pelaku dengan korban) tante," ujar Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi kepada detikcom, Jumat (19/1/2023).

Peristiwa pembunuhan terjadi di Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim, Kamis (18/1) siang. Pelaku nekat menghabisi nyawa keponakannya demi mencuri perhiasan emas milik korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, berikut 8 fakta wanita mutilasi keponakan gegara terobsesi film psikopat:

1. Kronologi Pembunuhan

Pembunuhan bermula saat pelaku melihat korban bersama ibunya berada di rumah neneknya, Kamis (18/1) pukul 10.30 Wita. Pelaku saat itu melihat korban menggunakan perhiasan dan mulai melancarkan rencana jahatnya.

ADVERTISEMENT

"Pelaku pergi ke rumah neneknya. Sesampainya di sana pelaku mengajak korban untuk pergi ke rumah pelaku. Saat korban di rumah pelaku, korban disuruh untuk menunggu karena pelaku akan menitipkan anak pelaku kepada perempuan Wira Mamonto yang adalah tante pelaku," ujar Sugeng.

Setelah menitipkan anaknya, pelaku kembali ke rumah dan mengajak korban untuk mengambil sayur sekitar pukul 11.00 Wita. Pelaku juga sudah membawa sebilah pisau untuk menjalankan aksinya.

Dalam perjalanan, korban mengeluh capek sehingga meminta pelaku untuk menggendongnya. Permintaan korban dituruti lalu pelaku membawanya ke lokasi tujuan.

"Setelah sampai di tempat kejadian pelaku menurunkan korban dan mendorongnya sampai terjatuh tertelungkup di tanah kemudian pelaku menindih korban dari atas sehingga korban sudah tidak bisa bergerak," ungkapnya.

"Kemudian pelaku menutup mulut korban dan menggorok leher korban dari arah kiri dan kanan sehingga terputus. Dan pelaku menjatuhkan kepala korban ke dalam selokan," imbuh Sugeng.

2. Pelaku Curi Perhiasan Korban

Setelah membunuh korban, pelaku berdiri dan mengambil perhiasan yang dikenakan korban di tubuhnya. Selanjutnya pelaku mendorong badan korban ke selokan.

"Setelah itu pelaku berdiri dan mengambil perhiasan korban berupa, satu buah kalung, satu buah gelang, dan dua buah cincin. Setelah perhiasan emas diambil pelaku mendorong badan korban sehingga terjatuh ke dalam selokan," ungkap Sugeng.

3. Pelaku Sempat Pulang Mandi dan Salat

Sugeng mengungkapkan pelaku sempat pulang ke rumah untuk mandi dan salat usai memutilasi keponakannya. Pelaku juga masih sempat menjemput anaknya dan pergi menjual emas milik korban.

"(Setelah membunuh) Pelaku langsung pulang mandi dan salat mengikuti jalan belakang. Dan baju yang digunakan pelaku diletakkan di atas mesin cuci," ungkap Sugeng.

Selanjutnya pelaku menjemput anaknya yang dititipkan kepada tantenya. Setelah itu pelaku bersama anaknya yang masih balita pergi menjual perhiasan emas yang diambil dari tubuh korban.

"Pelaku pergi ke rumah tantenya untuk menjemput anak balitanya. Pelaku pergi bersama anaknya untuk menjual emas di Desa Tutuyan II, Kecamatan Tutuyan Kabupaten Boltim dengan menggunakan bentor," ujarnya.

Fakta lainnya di halaman selanjutnya.

4. Polisi Pastikan Suami Pelaku Tak Terlibat

Polisi turut memeriksa suami pelaku yakni pria berinisial MK usai kejadian. Namun polisi memastikan suami pelaku tidak terlibat dalam kasus pembunuhan yang dilakukan istrinya.

"Sudah kita periksa dia tidak terlibat, istrinya juga mengakui bahwa suaminya tidak terlibat," ujar AKBP Sugeng kepada detikcom, Sabtu (20/1).

Sugeng mengatakan lelaki MK memang sempat dicurigai ikut membantu istrinya melakukan pembunuhan. Namun kecurigaan tersebut pada akhirnya tidak terbukti.

Dia menambahkan pihaknya hingga kini masih mengamankan MK di Polres Boltim. Hal ini dilakukan agar MK tidak menjadi sasaran amukan keluarga korban.

"Selama ini kan ada beredar isu suaminya terlibat, padahal enggak. Dia pergi bekerja," katanya.

5. Pelaku Terobsesi Film Psikopat

Polisi juga mengungkap pelaku melakukan aksi pembunuhan karena terobsesi film psikopat. Pelaku disebut kerap menonton film bertema sadis.

"Iya (pelaku sering nonton film tema sadis-psikopat)" ujar Sugeng.

Dia mengatakan pihaknya akan mendalami kejiwaan pelaku. Pihaknya akan mengundang psikolog untuk melakukan pemeriksaan.

"Nanti kita lakukan pemeriksaan psikologi. Karena dia sering nonton film itu yang sadis-sadis itu. Film film sadis yang potong leher, tangan. Akhirnya dia terobsesi," katanya.

"Kalau dibilang normal tidak sakit jiwa juga," sambungnya.

6. Pelaku-Korban Dekat

AKBP Sugeng mengatakan korban sempat memelas memanggil pelaku dengan sebutan bunda saat dibunuh. Keduanya memang memiliki hubungan yang terbilang dekat.

"Ya dekat sekali. Makanya waktu mau ditebas, didorong ditindis badannya, dia sempat bilang bunda, jangan bunda. Panggilan bunda kan kita bisa tahu sendiri (menunjukkan kedekatan pelaku dengan korban)" katanya.

Fakta lainnya di halaman selanjutnya.

7. Pelaku Menyesal

Pelaku Aning sendiri sempat mengungkapkan penyesalannya telah menghabisi nyawa keponakannya sendiri. Pelaku mengungkapkannya saat jumpa pers di Mapolres Boltim, Jumat (19/1).

"Kita (saya) rasa penyesalan, rasa takut. Dan rasa kasihan lantaran ada lihat depe muka amper mo gila ada cari depe anak (rasa kasihan karena melihat wajah orang tua korban hampir menjadi gila saat mencari anak mereka)" ungkap Aning.

8. Pelaku Terancam Hukuman Mati

Pelaku Aning kini ditahan polisi usai menghabisi nyawa keponakannya sendiri. Atas perbuatannya, pelaku terancam hukum mati.

AKBP Sugeng mengatakan ada 3 pasal yang disangkakan kepada Aning dalam kasus ini. Pelaku disangkakan pasal 340 KUHP subsider Pasal 365 KUHP subsider Pasal 338 KUHP.

"Kena Pasal 340, ancaman hukuman mati, paling rendah 12 tahun," kata Sugeng.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Aksi Heroik Pria Selamatkan Balita saat Kebakaran KM Barcelona"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/hsr)

Hide Ads