Bocah Wanita di Boltim Sempat Memelas 'Bunda' Sebelum Dimutilasi Tante

Sulawesi Utara

Bocah Wanita di Boltim Sempat Memelas 'Bunda' Sebelum Dimutilasi Tante

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Sabtu, 20 Jan 2024 17:45 WIB
Ibu muda bernama Arnita Mamonto alias Aning (19) di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, ditetapkan tersangka kasus mutilasi bocah perempuan TAM.
Foto: Ibu muda bernama Arnita Mamonto alias Aning (19) di Bolaang Mongondow Timur. (dok.istimewa)
Bolaang Mongondow Timur -

Polisi mengatakan bocah wanita inisial TAM (8) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) sempat memohon belas kasih saat akan dimutilasi oleh tantenya, Arnita Mamonto alias Aning (19). Korban memelas dengan cara memanggil bunda kepada pelaku.

Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi mengatakan panggilan bunda yang dilontarkan korban ke pelaku bukannya tanpa alasan. Keduanya memang memiliki hubungan yang terbilang dekat.

"Ya dekat sekali. Makanya waktu mau ditebas, didorong ditindis badannya, dia sempat bilang bunda, jangan bunda," kata AKBP Sugeng Setyo Budhi kepada detikcom, Sabtu (20/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Panggilan bunda kan kita bisa tahu sendiri (menunjukkan kedekatan pelaku dengan korban)" katanya.

Pelaku Aning sendiri sempat mengungkapkan penyesalannya telah menghabisi nyawa keponakannya sendiri. Pelaku mengungkapkannya saat jumpa pers di Mapolres Boltim, Jumat (19/1).

ADVERTISEMENT

"Kita (saya) rasa penyesalan, rasa takut," ujar pelaku.

"Dan rasa kasihan lantaran ada lihat depe muka amper mo gila ada cari depe anak (rasa kasihan karena melihat wajah orang tua korban hampir menjadi gila saat mencari anak mereka)" ungkapnya.

Detik-detik Pelaku Mutilasi Korban

Peristiwa pembunuhan bermula saat pelaku melihat korban bersama ibunya berada di rumah neneknya di Kecamatan Tutuyan, Boltim, Kamis (18/1) pukul 10.30 Wita. Pelaku yang melihat perhiasan milik korban kemudian merencanakan pembunuhan.

"Kemudian pelaku pergi ke rumah neneknya. Sesampainya di sana pelaku mengajak korban untuk pergi ke rumah pelaku. Saat korban di rumah pelaku, korban disuruh untuk menunggu karena pelaku akan menitipkan anak pelaku kepada perempuan Wira Mamonto yang adalah tante pelaku," ujar Sugeng kepada wartawan, Jumat (19/1).

Setelah menitipkan anaknya, pelaku kembali ke rumah dan mengajak korban untuk mengambil sayur. Pelaku juga sudah membawa sebilah pisau untuk menjalankan aksinya.

"Sekitar pukul 11.00 Wita, pelaku bersama korban berjalan kaki ke lorong baret, Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim. Dengan membawah sebilah pisau, pelaku dan korban melewati jalan belakang," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..

Saat di perjalanan, korban mengeluh capek sehingga meminta pelaku untuk menggendongnya. Pelaku pun menuruti permintaan korban dan membawanya ke lokasi tujuan demi melancarkan niat jahatnya.

"Kemudian pelaku menggendong korban, setelah sampai di tempat kejadian pelaku menurunkan korban dan mendorongnya sampai terjatuh tertelungkup di tanah kemudian pelaku menindih korban dari atas sehingga korban sudah tidak bisa bergerak," ungkapnya.

"Kemudian pelaku menutup mulut korban dan menggorok leher korban dari arah kiri dan kanan sehingga terputus. Dan pelaku menjatuhkan kepala korban ke dalam selokan," lanjut Sugeng.

Usai membunuh korban, pelaku berdiri dan mengambil perhiasan yang dikenakan korban di tubuhnya. Selanjutnya pelaku mendorong badan korban ke selokan.

"Setelah itu pelaku berdiri dan mengambil perhiasan korban berupa, satu buah kalung, satu buah gelang, dan dua buah cincin. Setelah perhiasan emas diambil pelaku mendorong badan korban sehingga terjatuh ke dalam selokan," ungkapnya.

Pelaku kemudian membuang pisau yang digunakan untuk membunuh korban lalu kembali ke rumahnya. Di rumah, pelaku bahkan sempat mandi dan salat. Sedangkan baju yang dikenakan ditinggalkan di atas mesin cuci.

"Pisau pelaku dibuang di tempat yang tidak jauh dari TKP, pelaku langsung pulang mandi dan salat mengikuti jalan belakang. Dan baju yang digunakan pelaku diletakkan di atas mesin cuci," terang Sugeng.

Selanjutnya pelaku menuju ke rumah tantenya untuk menjemput anaknya yang masih balita. Pelaku kemudian pergi menjual perhiasan yang diambil dari korban.

"Pelaku pergi ke rumah tantenya untuk menjemput anak balitanya. Pelaku pergi bersama anaknya untuk menjual emas di Desa Tutuyan II, Kecamatan Tutuyan Kabupaten Boltim dengan menggunakan bentor," tandasnya.

Lebih lanjut, Sugeng mengatakan pembunuhan itu sudah direncanakan pelaku. Pembunuhan dilakukan agar aksinya merebut perhiasan korban berjalan lancar.

"Pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya agar pelaku dapat mengambil perhiasan emas milik korban tanpa diketahui orang lain," kata Sugeng.

Halaman 2 dari 2
(hmw/hsr)

Hide Ads