Polisi mengungkap wanita bernama Arnita Mamonto alias Aning (19) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) sempat pulang ke rumah untuk mandi dan salat usai memutilasi keponakannya berinisial TAM (8). Pelaku juga masih sempat menjemput anaknya dan pergi menjual emas milik korban.
"(Setelah membunuh) Pelaku langsung pulang mandi dan salat mengikuti jalan belakang. Dan baju yang digunakan pelaku diletakkan di atas mesin cuci," ungkap Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi kepada wartawan, Jumat (19/1/2024).
Pelaku selanjutnya menjemput anaknya yang dititipkan kepada tantenya. Setelah itu pelaku bersama anaknya yang masih balita pergi menjual perhiasan emas yang diambil dari tubuh korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku pergi ke rumah tantenya untuk menjemput anak balitanya. Pelaku pergi bersama anaknya untuk menjual emas di Desa Tutuyan II, Kecamatan Tutuyan Kabupaten Boltim dengan menggunakan bentor," ujarnya.
Sugeng menambahkan, pelaku sebelumnya memang sudah merencanakan pembunuhan itu. Pembunuhan dilakukan agar aksinya merebut perhiasan korban berjalan lancar.
"Pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya agar pelaku dapat mengambil perhiasan emas milik korban tanpa diketahui orang lain," kata Sugeng.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa pembunuhan bermula saat pelaku melihat korban bersama ibunya berada di rumah neneknya, Kamis (18/1) pukul 10.30 Wita. Pelaku yang melihat perhiasan milik korban kemudian merencanakan niat jahat.
"Kemudian pelaku pergi ke rumah neneknya. Sesampainya di sana pelaku mengajak korban untuk pergi ke rumah pelaku. Saat korban di rumah pelaku, korban disuruh untuk menunggu karena pelaku akan menitipkan anak pelaku kepada perempuan Wira Mamonto yang adalah tante pelaku," ujar Sugeng.
"Sekitar pukul 11.00 Wita, pelaku bersama korban berjalan kaki ke lorong baret, Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim. Dengan membawah sebilah pisau, pelaku dan korban melewati jalan belakang," jelasnya.
Saat di perjalanan, korban mengeluh capek sehingga meminta pelaku untuk menggendongnya. Pelaku pun menuruti permintaan korban dan membawanya ke lokasi tujuan demi melancarkan niat jahatnya.
"Kemudian pelaku menggendong korban, setelah sampai di tempat kejadian pelaku menurunkan korban dan mendorongnya sampai terjatuh tertelungkup di tanah kemudian pelaku menindih korban dari atas sehingga korban sudah tidak bisa bergerak," ungkapnya.
"Kemudian pelaku menutup mulut korban dan menggorok leher korban dari arah kiri dan kanan sehingga terputus. Dan pelaku menjatuhkan kepala korban ke dalam selokan,"lanjut Sugeng.
(asm/hsr)