Nasib apes dialami karyawan tambang dari PT Bima Cakra Perkasa Mineralindo (BCPM) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) berinisial BH. Niat hati mengancam orang dengan mengacungkan badik malah berujung dikeroyok 9 orang pria.
Peristiwa itu terjadi di Pelabuhan Desa Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir pada Selasa (9/1) sekitar pukul 01.30 Wita. Pengeroyokan dilakukan 9 pria masing-masing berinisial FD, RM, AS, GN, EC, IH, MF, BI, dan AR.
Kasi Humas Polres Morowali Ipda Abdul Hamid mengatakan, pengeroyokan bermula saat pelaku FD dan 8 rekannya baru pulang kerja. Di perjalanan, mereka mendapati korban pesta minuman keras (miras) dan memutar musik dengan volume keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perselisihan bermula ketika sekelompok pemuda Desa Laroenai yang baru pulang kerja menegur sekelompok karyawan yang sedang mengkonsumsi miras dengan volume musik keras di pelabuhan dermaga," kata Abdul Hamid kepada wartawan, Jumat (12/1/2024)
Korban BH yang tak terima ditegur mencoba mengancam dengan mengacungkan sebilah badik. Namun aksi itu justru direspons para pelaku dengan mengeroyok korban.
"Korban mengalami luka lebam, luka robek dan bengkak pada bagian kepala dan wajah," bebernya.
Abdul menambahkan aksi pengeroyokan tersebut berhasil dilerai oleh pemilik kedai. Namun tak berselang lama korban kembali ke lokasi dengan membawa samurai hingga akhirnya diamankan polisi.
"Selanjutnya kepolisian berhasil mengamankan BH dan sembilan terduga pelaku pengeroyokan di kantor Polsek Bungku Selatan," katanya.
Barang bukti sebilah samurai yang dibawa korban berhasil disita Polsek Bungku Selatan. Sembilan terduga pelaku juga sudah diamankan di Mako Polsek Bungku Selatan.
"Hingga kini masih dilakukan pemeriksaan terhadap korban, saksi, dan terduga pelaku untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
(asm/ata)