Polisi melaporkan jumlah pengungsi buntut ricuh warga mabuk usai keroyok Babinsa berinisial Sertu AD di Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua bertambah. Kini jumlah pengungsi menjadi 685 orang dari hari sebelumnya tercatat 501 orang.
"685 orang masih sementara mengungsi sambil menunggu perkembangan situasi," ujar Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen kepada wartawan di Kabupaten Jayapura, Rabu (3/1/2024).
Fredrickus menjelaskan, pihak aparat TNI dan Polri juga telah siaga di kampung tersebut usai kericuhan terjadi. Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya untuk ke depan kami masih menyiagakan personel dan kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu," ungkapnya.
Sebelumnya, 501 orang dilaporkan mengungsi akibat kericuhan yang terjadi di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Senin (1/1). Mereka mengungsi ke 3 kampung yang berada di Distrik Nimbokrang.
"Untuk terakhir tadi saya ke sana itu jam 12 atau 11 itu yang mengungsi itu 501 jiwa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura Jan Willem Rumere kepada detikcom, Selasa (2/1).
Jan mengungkap 3 posko pengungsian tersebut berada di Distrik Nimbokrang. Ketiga posko terbagi di Kampung Nimbokrang, Kampung Benyom Jaya I, dan Kampung Benyom Jaya II.
Dia menjelaskan, 501 warga tersebut mengungsi di rumah-rumah warga yang berada di tiga kampung tersebut. Kendati begitu, posko pengungsian utama tetap berada di Kampung Benyom I.
"Kemudian, masyarakat ini tidak tergabung di satu gedung apa gitu tapi mereka tersebar di masyarakat permukiman yang ada di masing-masing kampung," imbuhnya.
Diketahui, anggota Babinsa berinisial Sertu AD terlibat keributan dengan sejumlah warga di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura. Keributan tersebut bermula saat Sertu AD menegur sekelompok orang mabuk pada Senin (1/1).
"Sudah diingatkan agar pulang tapi tetap malah menyerang Babinsa ini. Sehingga terjadi pemukulan oleh orang mabuk ini kepada anggota Babinsa yang sedang menggunakan pakaian dinas," kata Wakil Sementara Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Selasa (2/1).
Akibat kericuhan itu sejumlah warga melakukan aksi anarkis. Warga membakar 8 rumah dan 1 pos polisi.
"Ada 8 unit rumah dibakar di antaranya rumah Babinsa ini," ujarnya.
(asm/ata)