Sebanyak 16 pemuda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap polisi usai menyerang sekretariat mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar (UIM). Insiden ini diduga dipicu karena kesalahpahaman.
"Kita lakukan penangkapan beberapa pelaku dan kita dapatkan 11 orang yang patut kita duga sebagai pelaku pengeroyokan dengan kerugian materil berupa barang dan luka pada korban," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan pada Rabu (27/12/2023).
Ngajib mengatakan para pelaku diamankan di wilayah Kota Makassar dan Kabupaten Maros pada Selasa (26/12) malam. Lima pelaku di antaranya diamankan lantaran membawa senjata tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian juga ada 5 orang yang kita dapatkan membawa senjata tajam parang badik termasuk busur," tambahnya.
Ngajib menjelaskan para pelaku merupakan mahasiswa UIM yang tergabung dalam satu organisasi mahasiswa yang sama. Namun Ngajib tidak merinci organisasi yang dimaksud.
Saat penyerangan terjadi lanjut Ngajib, para pelaku terbagi dalam dua kelompok. Satu kelompok melakukan pengrusakan dan kelompok yang lain membawa senjata tajam ke lokasi.
"Kepada mereka ada dua kelompok yang kita duga sebagai pelaku pengeroyokan dan juga ada lima orang pelaku menguasai senjata tajam," tuturnya.
Dia mengatakan penyerangan ini dipicu adanya miskomunikasi. Dua kubu mahasiswa yang berbeda terlibat cekcok.
"Masalah mis komunikasi atau pun masalah kesalahpahaman," ucap Ngajib.
Ngajib membeberkan, tiga hari sebelum penyerangan salah satu kubu mahasiswa dari Fakultas Teknik bermain petasan. Bunyi petasan itu membuat kelompok pelaku tersinggung.
"Motifnya sendiri terkait peristiwa tiga hari sebelum terjadi saling gunakan petasan kembang api," sebut Ngajib.
Kelompok pelaku pun merespons petasan itu dengan datang menggeber-geber motor. Dari situ, bentrokan pun terjadi hingga kelompok pelaku melakukan perusakan sekretariat mahasiswa.
"Setelah itu tiga hari kemudian pada tanggal 25 Desember, mereka salah satunya gunakan sepeda motor digas dan dipanasi sehingga ada perlawanan dan terjadi kasus peristiwa pengeroyokan dan pengrusakan," terangnya.
Ngajib menyebut penyerangan itu mengakibatkan fasilitas sekretariat mahasiswa di Fakultas Teknik UIM Makassar mengalami kerusakan. Satu orang mahasiswa turut mengalami luka lebam di bagian punggungnya.
"Ini antara kelompok yang dirusak adalah sekretariat kemahasiswaan ada satu korban luka," sebut Ngajib.
Sebelumnya diberitakan, penyerangan di sekretariat mahasiswa di Fakultas Teknik UIM Makassar terjadi pada Senin (25/12) sekitar pukul 02.30 Wita. Akibat penyerangan itu, satu gedung sekretariat mahasiswa mengalami kerusakan.
"Satu gedung gitu kacanya pecah," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana kepada detikSulsel, Senin (25/12).
Devi menuturkan, penyerangan bermula dari sekelompok OTK yang memasuki area kampus UIM, kemudian menuju ke salah satu sekretariat mahasiswa. Pelaku dan sejumlah mahasiswa yang ada di ruangan sekretariat kemudian sempat cekcok.
"Korban itu didatangi pelaku kemudian terjadi cekcok. Kemudian terjadi keributan di sana, pemukulan," pungkasnya.
(sar/ata)