Detik-detik Atlet Boxing di Banjarmasin Tewas Dikeroyok Saat Ngamen

Kalimantan Selatan

Detik-detik Atlet Boxing di Banjarmasin Tewas Dikeroyok Saat Ngamen

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 19 Des 2023 17:05 WIB
A blurred police car in the background behind yellow crime scene tape.
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/aijohn784
Banjarmasin -

Atlet tinju boxing bernama Heri Pramono (37) tewas dikeroyok saat mengamen di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Pengeroyokan maut itu berawal saat korban tersinggung usai seorang pengunjung tidak memberikan uang.

Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah Iptu Hendra Agustian Ginting mengatakan sebelum pengeroyokan Heri bersama rekannya mendatangi sebuah warung jagung bakar di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Antasan Besar, Kota Banjarmasin, Jumat (15/12). Saat itu korban mendatangi seorang pengunjung wanita dengan berniat mengamen. Namun korban tersinggung karena tidak diberikan uang.

"Jadi bukan karena tersinggung diberi uang Rp 2.000 melainkan korban saat itu tersinggung tidak diberikan uang, terus akhirnya korban yang memberikan uang Rp 2.000 (kepada pengunjung) sambil bilang 'saya juga punya mobil' kepada pengunjung wanita itu," jelas Ginting kepada detikcom, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cekcok antar keduanya kemudian terjadi. Hingga belakangan salah satu pelaku berinisial FM (15) yang merupakan tukang parkir di warung tersebut datang untuk menengahi.

"Awalnya saat pelaku datang itu sudah didamaikan, tapi tiba-tiba pelaku langsung memukul korban sebanyak 3 kali menggunakan tangan kosong mengenai wajah, kepala, dan badan korban," terangnya.

ADVERTISEMENT

Melihat ada keributan, keluarga pelaku FM yakni MN (18) yang berada di lokasi kemudian datang dan ikut memukul korban sebanyak satu kali. Disusul ayah FM yakni PY (39) ikut memukul korban menggunakan balok kayu hingga korban tersungkur.

"Iya jadi ketiga pelaku ini masih ada hubungan keluarga dan dari pelaku ini ada yang hubungan ayah dan anak mereka berdua merupakan residivis kasus penganiayaan akibat perkelahian," ungkapnya.

Setelah pengeroyokan, Heri kemudian dibawa pulang ke rumah oleh warga sekitar. Karena kondisi Heri memburuk, keluarga membawanya ke rumah sakit hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia saat perawatan.

"Korban meninggal dunia setelah dibawa keluarga ke rumah sakit akibat luka berat di bagian kepala," kata Ginting.

Polisi yang menerima laporan kasus pengeroyokan tersebut kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap ketiga pelaku di Gang Hj Mardiah, Kelurahan Antasan Besar pada Sabtu (16/12).

"Kita amankan pelaku tidak sampai 24 jam setelah kejadian," sebutnya.

Dari hasil pemeriksaan diketahui motif pengeroyokan terjadi karena adanya ketersinggungan korban dan salah satu pengunjung. Kemudian membuat para pelaku membela pengunjung wanita hingga terjadi penganiayaan di muka umum.

"Awalnya pelaku (FM) membela seorang perempuan yang cekcok mulut kemudian memukul korban dan diikuti oleh pelaku lainnya secara bersama sama di muka umum," tuturnya.

Ginting menambahkan, Heri merupakan atlet tinju boxing dan pelatih wushu yang masih aktif bertanding. Mengenai alasan korban mengamen, masih didalami polisi.

"Iya korban atlet boxing dan pelatih Wushu. Kemarin mewakili Banjarmasin di Porprov HSS sebagai atlet boxing dan menjadi pelatih Wushu membela Barito Kuala," pungkasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads