Keluarga Histeris Sambut 2 Jenazah Korban Penembakan Oknum Polisi di Konsel

Sulawesi Tenggara

Keluarga Histeris Sambut 2 Jenazah Korban Penembakan Oknum Polisi di Konsel

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Selasa, 28 Nov 2023 10:49 WIB
Tangis keluarga di Konawe Selatan pecah saat menerima kedatangan jenazah korban penembakan oknum anggota Ditpolairud Polda Sultra. Dokumen Istimewa
Foto: Tangis keluarga di Konawe Selatan pecah saat menerima kedatangan jenazah korban penembakan oknum anggota Ditpolairud Polda Sultra. Dokumen Istimewa

Kronologi Versi Polda Sultra Soal Oknum Ditpolairud Tembak 4 Warga Berujung 2 Tewas

Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan mengungkapkan kronologi penembakan bermula saat anggota Sat Polairud Polda Sultra mendapatkan informasi maraknya aksi bom ikan di wilayah Desa Cempedak, Kecamatan Laonti. Dua anggota Polairud yakni Bripka A dan Bripka R kemudian melakukan penyelidikan.

"Mereka datang melakukan penyelidikan dan pengecekan, namanya ada laporan masyarakat, masa kita tidak datang," kata Ferry kepada detikcom, Sabtu (25/11).

Ferry menuturkan kedua anggota polisi tersebut langsung mendekati para terduga pelaku yang masih berada di atas kapal pada Jumat (24/11) sekitar pukul 02.00 Wita. Bripka A lalu turun dan menuju kapal para korban, sedangkan Bripka R masih berjaga di atas kapal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggoga cek ke TKP ternyata ditemukan kapal terindikasi seperti itu (bom ikan). Bripka A turun dan menuju kapal mereka, tapi berusaha melarikan diri," ujarnya.

Dari pengakuan dua oknum polisi itu, lanjut Ferry, saat hendak melarikan diri, para korban melakukan pengeroyokan terhadap Bripka A. Saat itu Bripka A sudah naik di atas kapal para korban.

ADVERTISEMENT

"Mereka berjumlah 3 orang (di atas kapal) mengeroyok 1 orang, Bripka A. Ada 1 orang lagi, tapi masih kita pastikan lagi keterkaitannya," bebernya.

Ferry mengatakan 3 korban sempat hendak merebut senjata Bripka A yang dikalungkan di badannya, namun tidak berhasil. Ferry juga mengatakan Bripka A nyaris terkena tombak salah satu korban.

"Sampai ada yang berusaha nombak tapi kena gagang senjata," bebernya.

Bripka A lalu berusaha membela diri dengan menggunakan senjata yang dipegangnnya. Ia menuturkan Bripka A mengokang senjata dan melakukan penembakan secara membabi-buta.

"Dia berusaha ngokang senjata dan ditembakkan secara acak, menembak buta-buta, dia membela diri. Jadi senjata tidak terarah," bebernya.

Namun nahas, kata Ferry, tembakan itu mengenai para korban yang ada di atas kapal itu. Setelah aksi penembakan itu, para korban melarikan diri.

"Setelah itu pelaku lari semua, kabur mereka. Karena kalau tewas di tempat pasti kita evakuasi, pasti ditarik (proses evakuasi)," ujarnya.

Belakangan 1 orang dikabarkan tewas usai penggerebekan itu. Sementara itu, Bripka A diamankan Bid Propam Polda Sultra untuk memudahkan pemeriksaan.

"Bripka A sudah diamankan Propam untuk menjalani pemeriksaan," pungkasnya.



Simak Video "Video: Teror Mobil Operasional Guru Supriyani Diserang Hingga Kaca Pecah"
[Gambas:Video 20detik]

(hmw/hmw)

Hide Ads