3 Oknum Polisi di Pohuwato Keroyok Ayah-Anak gegara Salah Paham

Gorontalo

3 Oknum Polisi di Pohuwato Keroyok Ayah-Anak gegara Salah Paham

Apris Nawu - detikSulsel
Sabtu, 18 Nov 2023 14:40 WIB
Warga Pohuwato, Thalib Bakari yang dianiaya oleh oknum polisi terbaring di rumah sakit.
Foto: Warga Pohuwato, Thalib Bakari yang dianiaya oleh oknum polisi terbaring di rumah sakit. (Dok. Istimewa)
Pohuwato -

Dua pria yang merupakan ayah dan anak bernama Thalib Bakari (58) dan Iwan Bakari (32) di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh 3 oknum anggota polisi. Peristiwa itu membuat kedua korban dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka lebam di wajah dan sekujur tubuhnya.

"Sesuai penyampaian orang tua saya dan kakak saya yang memukul atau keroyok ada 3 orang mereka anggota polisi di Pohuwato," ujar anak korban, Arifin Bakari (28) kepada detikcom, Sabtu (18/11/2023).

Peristiwa tersebut terjadi di Warung di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato pada Kamis (16/11) sekitar pukul 02.00 Wita. Arifin mengungkapkan kejadian tersebut berawal saat ayah dan saudaranya menuju lokasi tambang, lalu singgah di warung hingga keduanya dikeroyok oleh oknum polisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama bermula ketika Iwan kakak saya dan Utun (30) sepupu kami akan menuju lokasi tambang. Diperjalanan mereka merasakan haus kerena kehausan jadi mereka singgah di warung. Warung itu tidak jauh dari kantor PT Merdeka Copper Gold," kata dia.

Selanjutnya saat tiba di warung, Utun dihampiri oleh seorang pria tak dikenal dan bertanya siapa pimpinannya. Utun lantas menunjuk ke arah Iwan.

ADVERTISEMENT

"Iwan kemudian turun dan menghampiri pria tersebut saat itu kakak saya Iwan dikeroyok oleh 3 pria yang diduga oknum polisi," terangnya.

"Karena dorang (mereka) liat wajah kaka saya Iwan rupanya tidak meyakinkan pria tersebut jika dirinya merupakan pimpinan dari Utun. Kaka saya ada stroke dan memang dia punya cara bicara kurang jelas suaranya kecil," tambahnya.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan usai pengeroyokan itu Iwan menceritakan kronologis kejadian itu ke orang tuanya. Thalib dan Iwan kembali mendatangi lokasi tersebut, hingga keduanya dipukul dan ditendang.

"3 pria yang ada di warung itu hanya berdiam diri. Saat duduk di depan warung tanpa basa-basi beberapa menit kemudian di sana tiba-tiba ayah saya dan kakak saya Iwan ditendang dari belakang, lalu dipukul mereka tonjok di bagian wajah hingga memar-memar oleh 3 orang pria," terangnya.

Arifin menuturkan, akibat pengeroyokan tersebut Thalib dan Iwan merasakan kesakitan di sekujur tubuh. Lalu Tahlib dilarikan ke rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Bumi Panua untuk perawatan.

"Ayah dan kakak saya dipukul di wajah ditendang ini ada luka lebam di bagian wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya. Orang tua saya merasakan sakit karena dipukul" katanya.

Arifin yang tidak terima dengan kejadian itu lantas melapor ke pihak berwajib. Laporannya masuk ke Polres Pohuwato.

"Saya tidak terima ayah saya dan kakak saya dianiaya orang siapapun itu, maka saya melaporkan kejadian ini ke pihak Polres Pohuwato, sekitar pukul 13.30 Wita, Kamis (16/11)," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pohuwato Iptu Faisal Ariyoga Anastasius Harianja membenarkan kejadian itu. Pihaknya juga sudah menerima laporan korban.

"Iya, (benar) sesuai informasi oknum (Polisi)," ujar Faisal Ariyoga Anastasius Harianja kepada detikcom, Sabtu (18/11).

Faisal mengaku tidak mau berspekulasi terkait pengeroyokan yang dilakukan anggotanya tersebut. Namun ia menyebut jika kejadian itu karena terjadi salah paham.

"Jadi ini hanya salah paham saja," terangnya.

"Kami masih melakukan penyelidikan, kami belum bisa memberikan keterangan secara detail, Ini kami mengerjakan semua berdasarkan penyidikan dan penyelidikan, entah apa hasilnya kita tunggu saja," pungkasnya.




(ata/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads