Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tambrauw, Alvian Mambrasar (40) di Kota Sorong, Papua Barat Daya tewas dibacok pemuda, Kima Mnsen (26). Pelaku pun ditangkap polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Insiden itu terjadi di sekitar emperan warung samping Traffic Light (TL) Km 10, Kota Sorong, Kamis (16/17) sekitar pukul 20.30 WIT. Pelaku dan korban mulanya terlibat cekcok.
"Jadi, bermula saat korban dan pelaku beradu mulut hingga kemudian pelaku mengejar korban sambil memegang sebilah parang," kata Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan kepada detikcom, Jumat (17/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra melanjutkan korban pun melarikan diri dan masuk ke sebuah warung. Namun korban tiba-tiba terjatuh hingga pelaku membacok korban menggunakan parang berkali-kali.
"Pelaku melakukan pembacokan secara berulang kali menggunakan sebilah parang hingga korban berusaha berdiri dan kemudian tersungkur ke lantai," ucapnya.
Pelaku tidak berhenti melakukan penganiayaan meski korban sudah tidak berdaya. Pelaku pun diamuk warga saat insiden itu hingga dilempari batu.
"Warga sekitar atau para penjual yang berada di lapak memberikan bantuan dengan melempari pelaku dengan barang yang ada di sekitar lapak jualan," ujar Indra.
Polisi yang menerima laporan penganiayaan itu pun turun ke lokasi mengamankan pelaku. Sementara korban dilarikan ke rumah sakit namun meninggal dunia dalam perawatan karena luka yang dideritanya.
"Korban tiba di rumah sakit dan telah dilakukan observasi oleh pihak medis, namun nyawa korban tidak dapat tertolong. Pukul 21.15 WIT korban dinyatakan telah meninggal dunia," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi masih melakukan penyelidikan termasuk mendalami motif penganiayaan tersebut. Penyidik belum merincikan perselisihan antara korban dan pelaku.
"Kalau untuk kronologisnya mereka memang ada selisih paham, tapi untuk permasalahannya kurang tahu karena yang satu meninggal akibat dibacok tersangka. Terus tersangkanya belum bisa dimintai keterangan," ujar Indra saat dikonfirmasi, Kamis (16/11).
Polisi masih kesulitan memeriksa pelaku. Pasalnya pelaku diduga mengalami gegar otak akibat diamuk warga.
"Kita melihat kondisi pelaku memprihatinkan jadi kita bawa ke rumah sakit di Kabupaten Sorong karena posisinya cedera kepala," jelasnya.
(sar/ata)