Giliran Propam Polda Sulsel Usut Polisi Koboi Todong Pistol ke Warga Palopo

Giliran Propam Polda Sulsel Usut Polisi Koboi Todong Pistol ke Warga Palopo

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 15 Nov 2023 07:00 WIB
Oknum polisi di Palopo todong pistol ke warga.
Foto: Oknum polisi di Palopo todong pistol ke warga. (Dok. Istimewa)
Palopo -

Aksi Bripka Novrianto menodongkan pistol ke warga di Kota Palopo berbuntut panjang. Kini giliran Propam Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) turun tangan mengusut aksi koboi Bripka Novrianto tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Propam Polres Palopo AKP Idris. Dia mengatakan aksi Bripka Novrianto diusut tim gabungan Propam Polres Palopo dan Propam Polda Sulsel.

"Iya Propam Polda juga turun, kami sama-sama melakukan penyelidikan atas kejadian viral itu," kata AKP Idris kepada detikSulsel, Selasa (14/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Idris, aksi Bripka Novrianto dapat dikategorikan sebagai pelanggaran kode etik anggota Polri. Pihaknya juga mengkaji kemungkinan menonaktifkan Novrianto dari jabatannya saat ini.

"Dugaan pelanggaran etik, kami belum simpulkan karena masih penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari yang bersangkutan," kata AKP Idris.

ADVERTISEMENT

"Kita juga masih menunggu arahan pimpinan apakah yang bersangkutan akan dinonaktifkan sementara di bagian perencanaan Polres Palopo atau menunggu sidang etik," ungkapnya.

Lebih lanjut AKP Idris menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah menyita senjata api (senpi) atau pistol yang digunakan Bripka Novrianto untuk menodong warga. Bripka Novrianto sendiri juga masih terus dimintai keterangan.

"Masih menjalani pemeriksaan di Propam. Kalau senpi yang digunakan itu senpi organik milik Polri, kami sudah sita," ucapnya.

Aksi Koboi Bripka Novrianto Todong Warga Pakai Pistol

Aksi koboi Bripka Novrianto menodongkan pistol ke warga di kota Palopo sebelumnya viral di media sosial. Dalam video beredar, tampak anggota polisi itu mengenakan baju kaos berwarna hitam.

Di bagian depan baju anggota polisi itu bertuliskan Bareskrim. Polisi itu tampak berhadapan dengan seorang pemuda yang mengenakan baju berwarna merah di tengah jalan.

Terlihat polisi tersebut memegang pistol di tangan kanannya. Sementara tangan kirinya tampak menarik kerah baju pemuda tersebut, sambil sesekali menodongkan pistolnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Bripka Novrianto Ngaku Cuma Buat Jaga Diri

Bripka Novrianto sebelumnya juga telah buka suara terkait insiden itu. Dia mengaku aksinya itu hanya untuk jaga diri.

Novrianto awalnya menjelaskan duduk perkara kejadian, yang mana ia mendapat informasi tentang adanya pertemuan di kantor lurah. Pertemuan itu untuk membahas pelemparan batu terhadap rumah warga, termasuk rumah milik Novrianto.

"Saat itu mendapat kabar jika akan diadakan pertemuan di Kantor Lurah Lebang terkait pelemparan tempat tinggal salah satu rumah warga dan rumah saya. Tapi saya inisiatif untuk menunggu terduga pelaku," kata Bripka Novrianto dalam keterangannya, Senin (13/11).

Novrianto mengaku saat itu dia sedang menunggu pelaku yang melintas di depan rumahnya. Saat itulah dia meminta istrinya mengambilkan pistol di dalam rumah untuk berjaga-jaga jika pelaku dan ayahnya bertindak anarkis.

"Saya inisiatif menunggu saudara Febri yang akan melintas tepat depan rumah saya. Ketika sedang menunggu, saya meminta kepada istri untuk mengambilkan senjata organik Polri yang berada di dalam rumah sebagai alat untuk menjaga diri. Untuk berjaga-jaga Febri bersama ayahnya Otniel akan bertindak anarkis," ungkapnya.

Novrianto mengaku langsung mencegat Febri dan ayahnya. Dia lalu mendesak Febri menyampaikan klarifikasi terkait aksinya melempar rumah warga hingga mereka terlibat cekcok.

"Saya tanya apa alasannya melempar rumah, bapaknya tidak terima makanya sempat terjadi cekcok," ucapnya.

Dia pun membantah menodongkan pistolnya ke Febri saat mereka terlibat cekcok. Dia kembali menegaskan bahwa pistolnya itu hanya untuk berjaga-jaga jika pelaku berbuat anarkis.

"Saya tidak mengarah senjata ke Febri dan orang tuanya. Senjata itu murni untuk berjaga-jaga dengan kemungkinan adanya aksi anarkis dari yang bersangkutan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/hsr)

Hide Ads