.webp)
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sudah 9 bulan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri berharap proses pembebasan tidak perlu tergesa-gesa dan mempercayakan upaya pembebasan kepada tim di lapangan.
"Saya berulang kali menyampaikan kalau masalah penyanderaan kita kan tidak perlu tergesa-gesa. Saya harus mempercayai semua yang telah bekerja di lapangan," kata Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Selasa (7/11/2023).
Mathius berharap pilot asal Selandia Baru yang telah disandera sejak 7 Februari 2023 itu bisa segera bebas. Dia juga berharap pembebasan pilot bisa menjadi kado natal pada 25 Desember mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berharap semua jembatan komunikasi yang telah terbangun ini bisa membuahkan hasil. Mudah-mudahan kita bisa mendapat kado Natalan," harapnya.
Mathius juga sempat berbicara terkait kondisi Philip Mark Mehrtens. Menurutnya, pilot dalam kondisi sehat.
"Saya kan menyampaikan sudah berada di tangan mereka cukup lama, tidak mungkin diapa-apakan," jelasnya.
Sedangkan perihal progres pembebasan, Mathius menambahkan, sudah mulai ada titik terang. Dia mengaku, pihak pemerintah daerah sedang bernegosiasi dengan Egianus.
"Progresnya ada, kemarin sudah saya sampaikan kan Bupati sudah masuk. Saya tidak mau mengulas itu karena itu secret," imbuhnya.
Sebelumnya Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan juga mengungkap kondisi terakhir pilot tersebut. Saat ini pilot masih di dalam hutan bersama KKB Egianus Kogoya.
"Ya memang sampai saat ini pilot masih ada di hutan sana dengan kelompoknya Egianus. Dan kita masih terus mengedepankan negosiasi," kata Mayjen Izak Pangemanan kepada wartawan, Kamis (5/10).
Izak mengungkap pilot yang disandera sejak 7 Februari 2023 itu masih dalam kondisi yang baik-baik saja. Dia juga mengatakan Egianus menjaga pilot dengan sangat baik.
"Sampai saat ini kondisinya baik, mereka jaga pilot dengan baik sehingga tidak ada masalah," pungkasnya.
(hmw/sar)
