Fakta-fakta Remaja Sadis Bunuh Bocah SD Lalu Mayatnya Dicabuli

Palu

Fakta-fakta Remaja Sadis Bunuh Bocah SD Lalu Mayatnya Dicabuli

Muhammad Qadri - detikSulsel
Sabtu, 04 Nov 2023 11:00 WIB
Kasat Reskrim Polres Palu AKP Ferdinand Numb.
Foto: Kasat Reskrim Polres Palu AKP Ferdinand Numb. (Muhammad Qadri/detikSulsel)
Palu -

Remaja berinisial MF (16) di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) ditangkap polisi usai menganiaya sadis bocah SD berinisial AR (8) hingga tewas. Polisi menyebut pelaku sempat mencabuli mayat korban.

Korban ditemukan tak bernyawa tanpa pakaian di semak-semak di Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Palu Barat, Selasa (31/10) malam. Pelaku langsung diamankan pada hari itu juga ke Polresta Palu.

"Pelaku dibawa oleh anggota dan orang tuanya ke Polsek Palu Barat, dari Polsek Palu Barat dibawa ke Polresta Palu," ujar Kasat Reskrim Polresta Palu AKP Ferdinand E Numbery kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Sabtu (4/11/2023), berikut fakta-fakta remaja sadis bunuh bocah SD lalu mayatnya dicabuli:

1. Pelaku Ajak Korban Main Stik Es Krim

Pelaku awalnya mengajak korban untuk bermain stik es krim. Saat itu, korban menerima ajakan pelaku dan pergi bersama menggunakan sepeda.

ADVERTISEMENT

"Pelaku melihat ada anak (korban) dan mengajak untuk pergi bermain stik dan anak tersebut mau ikut kepada pelaku dengan cara dibonceng oleh pelaku," kata AKP Ferdinand.

Namun saat melewati jalan rusak dan bergelombang, sepeda yang dipakai keduanya jatuh. Saat itu, korban melontarkan kalimat yang diduga membuat pelaku emosi.

"Spontan anak (korban) tersebut mengucapkan kata-kata 'kau ini bodoh nambongo naik sepeda'. Sehingga ucapan yang disampaikan anak tersebut membuat pelaku marah atau tersinggung," bebernya.

2. Korban Dicekik-Dibanting

Menurut AKP Ferdinand, pelaku yang dalam keadaan kesal kemudian mendorong sepedanya yang diikuti oleh korban berjalan kaki di sampingnya. Saat melewati jalan sunyi, pelaku lantas meletakkan sepedanya dan membanting korban ke tanah.

"Pelaku (kemudian) mencekik leher korban sambil menindis uluh hati korban dengan menggunakan lututnya hingga korban sempat meronta-ronta sampai pada akhirnya korban sudah tidak bergerak lagi," ungkapnya.

Setelah itu, pelaku pulang ke rumahnya usai menganiaya korban. Tak berselang lama, orang tua AR bersama warga yang mencari keberadaan korban kemudian mendatangi rumah pelaku.

"Beberapa orang masyarakat mengetuk pagar dari luar mencari pelaku karena ada melihat pelaku membonceng korban dengan menggunakan sepeda, namun pelaku tetap berusaha berbohong dan tidak mau mengaku kalau anak itu bersama dengan dia. Pelaku hanya menyampaikan kalau anak korban tersebut dia tinggalkan di jalan," sebutnya.

3. Ortu Pelaku Histeris Temukan Mayat Korban

Ayah pelaku kemudian mengajak anaknya pergi mencari korban dengan mobil. Saat itu pelaku menunjukkan posisi terakhir korban, kedua orang tua pelaku lantas teriak histeris saat mendapati korban terlentang di atas semak-semak tanpa busana.

"Kedua orang tua pelaku melihat korban sudah terlentang di atas tanah semak-semak tanpa busana langsung menangis histeris," kata Ferdinand.

Simak dua fakta lainnya di halaman berikutnya...

4. Pelaku Cabuli Mayat Korban

AKP Ferdinand mengungkap penyebab mayat korban tanpa busana. Pelaku ternyata melepaskan pakain korban dan mencabuli mayatnya.

"Hasil pemeriksaan sementara bahwa ia mencekik korban sampai tidak bergerak. Kemudian buka baju korban hingga memainkan alat vital korban," ujar AKP Ferdinand, Kamis (2/11).

5. Rumah Pelaku Nyaris Diamuk Massa

Kapolsek Palu Barat AKP Rustang mengatakan massa sempat mendatangi rumah pelaku dengan membawa batu dan bensin dalam botol. Hal ini karena massa tidak menemukan pelaku di Polsek Palu Barat usai diamankan polisi.

"Massa sempat melakukan pelemparan dengan batu ke arah rumah pelaku, namun dapat dilerai oleh petugas karena menghindari adanya amukan massa dan keluarga," ujar AKP Rustang kepada wartawan, Kamis (2/11).

"Tampak pada saat itu massa sempat membawa bensin di botol dan batu. Tidak ada korban atas amukan warga tersebut, hanya saja batu mengenai atap rumah pelaku, namun cepat dihalau," lanjutnya.

Rustang menyebut sekitar 50 orang massa menuju rumah pelaku di Jalan Kedondong Palu usai korban ditemukan meninggal. Dia mengaku pihaknya kewalahan menghadapi massa yang mendatangi rumah pelaku.

"Kami langsung meminta bantuan ke Mapolresta Palu karena emosi pihak keluarga dan massa ketika menemukan korban tewas tanpa busana, sedikit sulit dilerai untuk jumlah pasukan Polsek Palu Barat yang saat itu sangat terbatas. Namun Alhamdulillah tidak ada kerusakan ataupun korban luka atas amukan tersebut, emosi massa dapat diredam," bebernya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Melakukan Misi ke Pantai Taman Ria Setelah Tampil di Palu, Sulawesi Tengah "
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads