Pelajar Tewas Dianiaya Sekelompok OTK, Polisi Kejar Pelaku

Kota Kendari

Pelajar Tewas Dianiaya Sekelompok OTK, Polisi Kejar Pelaku

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Jumat, 03 Nov 2023 22:00 WIB
Polisi olah TKP di lokasi pelajar berinisial PA (18) di Kendari, Sultra tewas dianiaya sekelompok OTK.
Foto: Polisi olah TKP di lokasi pelajar berinisial PA (18) di Kendari, Sultra tewas dianiaya sekelompok OTK. (Dok. Istimewa)
Kendari -

Seorang pelajar berinisial PA (18) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas usai dianiaya sekelompok orang tidak dikenal (OTK). Polisi kini melakukan penyelidikan mengejar pelaku.

"Kami sudah kerahkan anggota untuk melakukan penyelidikan dan membentuk tim khusus mengejar pelaku," kata Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/10/2023).

Insiden itu terjadi di Jalan Sao-sao, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kendari, pada Jumat (3/10) sekitar pukul 01.00 Wita. Korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami datang korban kondisi tergeletak di pinggir jalan dan dibawa ke RS Bhayangkara dan dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.

Fitrayadi mengungkapkan dari keterangan saksi yang merupakan teman korban, bahwa sekelompok OTK yang menggunakan dua motor menghampiri korban. Mereka datang menggunakan penutup wajah.

ADVERTISEMENT

"Teman korban melihat ada pengendara berboncengan (2 motor) pakai penutup wajah langsung menghampiri korban," ujarnya.

Salah seorang pengemudi motor lalu turun dan melakukan penganiayaan kepada korban. Korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya akibat hantaman benda tajam dan benda tumpul.

"Korban mengalami luka lebam, ada luka mengeluarkan darah dan ada satu luka tusuk (di dada)," bebernya.

Fitrayadi mengatakan dugaan sementara motif penganiayaan terkait pemerasan uang parkir. Korban yang diketahui berprofesi sebagai juru parkir diduga dimintai uang oleh pelaku.

"Dugaan sementara motifnya pelaku meminta uang kepada korban, namun korban tidak memiliki uang sehingga dilakukan penganiayaan," ungkap dia.

"Sementara kami menyimpulkan korban ini ditusuk oleh benda tajam kemudian juga menggunakan benda tumpul dan menurut saksi dia melihat benda tumpul itu pemukul paku yang biasa disebut palu," tambahnya.




(ata/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads