Forum Pemuda Musim Bela Palestina di Sulawesi Tenggara (Sultra) berunjuk rasa di depan gerai McDonald's Kendari. Massa menyuarakan boikot McDonald's buntut dari makanan cepat saji itu memasok makanan ke tentara Israel.
Pantauan detikcom, Senin (30/20/2023) massa aksi mulai terlihat di depan McDonald's Kendari sekitar pukul 13.00 Wita. Mereka berorasi di depan McDonald's yang terletak di Jalan Edi Sabara, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kendari.
Massa membawa spanduk bertuliskan mengutuk keras aksi McDonald's membagikan paket makanan kepada tentara Israel. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentara Israel membunuh masyarakat Palestina dengan keji. Israel begitu kejam, tapi McDonald's dengan bangga mengirimkan paket makanan kepada tentara Israel," kata koordinator aksi Tito kepada wartawan, Senin (30/10/2023).
Menurut Tito, pemberian paket makanan kepada tentara zionis itu memunculkan gerakan secara nasional terhadap McDonald's, terutama di Kota Kendari. Ia mengatakan massa akan terus menyerukan pemboikotan itu.
"Pemboikotan sampai ada titik terang tentang kemerdekaan Palestina, kalau sampai tentara Israel tidak berhenti melakukan itu maka kami tidak berhenti," ujar dia.
Titot menegaskan pemuda muslim di Sultra khususnya massa aksi mengutuk keras pembunuhan yang dilakukan oleh tentara Israel. Ia menuding Israel melakukan aksi keji terhadap warga Palestina.
"Kami pemuda muslim di Sulawesi Tenggara mengutuk keras tentara Israel yang melakukan pembunuhan secara keji di Palestina," bebernya.
Ia mengatakan muslim Indonesia tidak bisa melihat adanya penindasan manusia terhadap manusia yang dilakukan tentara Israel. Tito mengajak seluruh masyarakat untuk memboikot McDonald's di Indonesia.
"Kami hadir untuk mempelopori gerakan ini, gerakan ini akan masif semua di titik-titik McDonald akan kami boikot di NKRI," pungkasnya.
Diketahui, Israel terus melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Hal ini setelah Hamas mengerahkan ratusan militan bersenjata untuk menyerbu kota-kota di Israel bagian selatan dan menembakkan ribuan roket dari Jalur Gaza.
Ribuan warga sipil tewas akibat perang ini. Gempuran Israel juga membuat warga Gaza kehilangan tempat berlindung, salah satunya Gereja ortodoks Yunani di Jalur Gaza pada Kamis (19/10) waktu setempat.
Gereja yang menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil menghindari perang juga dihantam serangan udara Israel. Korban warga sipil kini ketakutan sekaligus bingung mencari tempat berlindung.
"Ke mana saya harus pergi sekarang? Tidak ada tempat tinggal," ucap salah satu penyintas yang tidak disebut namanya, seperti dilansir dari detikNews mengutip Al Jazeera, Jumat (20/10).
(hsr/hsr)