Pria bernama Basri (35) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap polisi usai membunuh rekannya bernama Muhammad Arsyad (54). Basri ditangkap gegara mengalami kecelakaan saat kabur usai membunuh korban.
Basri dan Arsyad terlibat perkelahian di Lingkungan Belang-belang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, pada Kamis (12/10) sekitar pukul 00.01 Wita. Basri langsung kabur ke Kabupaten Jeneponto usai membunuh Arsyad namun kecelakaan di jalan.
"Sepeda motor yang ditumpangi pelaku mengalami kecelakaan di Jalan Poros Maccopa hingga tak sadarkan diri dan dilarikan ke RSUD dr La Palaloi," ujar Wakapolres Maros Kompol Andi Alamsyah kepada detikSulsel, Senin (30/10/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alamsyah mengatakan pihaknya kemudian menerima laporan bahwa Basri mengalami kecelakaan. Pihak kepolisian lalu menuju rumah sakit tempat Basri dirawat.
"Petugas dan personel gabungan Polsek Lau yang menerima informasi kalau pelaku penganiayaan mengalami kecelakaan di Maccopa langsung mencari tahu keberadaan pelaku di RSUD dr La Palaloi," katanya.
Menurut Alamsyah, Basri diduga mengetahui kedatangan polisi di rumah sakit sehingga mencoba kabur dengan mencabut infus yang terpasang di badannya. Namun pelarian pelaku berakhir di belakang rumah sakit.
"Pelaku berhasil ditemukan di belakang rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri lalu membawanya kembali ke RSUD dr La Palaloi untuk dilakukan perawatan," jelasnya.
Pelaku-Korban Cekcok di Acara Pernikahan
Alamsyah mengungkap pelaku dan korban terlibat perkelahian di acara pernikahan. Korban meninggal dunia dengan sejumlah luka terbuka di kepala, leher hingga lengan.
"Korban mengalami sejumlah luka sayatan pada bagian kepala, leher, dada dan lengan. Korban dinyatakan meninggal dunia di tempat," terangnya.
Saat itu pelaku Basri diketahui dalam kondisi mabuk usai menggelar pesta minuman keras jenis ballo. Basri awalnya ingin menyanyi di acara pernikahan namun dilarang oleh warga sekitar.
"Basri yang berada di sekitar lokasi acara pernikahan baru saja selesai minum miras jenis ballo. Kemudian dia menghampiri musik elekton dengan maksud ingin menyanyi, namun ada yang berteriak melarangnya bernyanyi," kata Alamsyah.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Alamsyah menuturkan Basri tidak jadi menyanyi karena diteriaki oleh warga yang ada di lokasi pesta. Basri tidak mengetahui siapa yang berteriak, dia lantas mencabut badiknya.
"Dia kemudian mencabut badiknya sambil mengiris-iris tangannya dan mengatakan kalau saya tidak menyanyi saya akan ribut di sini. Tapi tidak ada yang menghiraukan, sehingga Basri kembali berjalan menuju ke tempat di mana dia minum ballo yang tak jauh dari lokasi pernikahan," terangnya.
Korban Arsyad kemudian menghampiri Basri di tempat minum miras tersebut. Basri dan Arsyad sempat mengobrol namun Arsyad tiba-tiba memukul Basri menggunakan piring.
"Keduanya sempat mengobrol, tapi pelaku lupa membicarakan apa. Saat sedang mengobrol korban yang bernama Arsyad tiba-tiba memukul pelaku dengan piring yang ada di atas meja dan mengenai dahi bagian kanan Basri," ungkapnya.
Basri yang tidak terima dipukul kemudian membalas dengan memukul piring ke arah muka korban dan kursi plastik. Korban kemudian menikam pelaku dan mengenai paha bagian kiri.
"Pelaku kemudian pulang ke rumahnya mengambil parang dan kembali ke TKP. Si pelaku yang datang membawa sebilah parang pun menghantam korban berulang kali hingga akhirnya korban yang berlumuran darah jatuh ke tanah dan meninggal dunia," bebernya.