Warga asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Rakib Natsir menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Nasib Rakib hingga hari ke-9 pascaserangan itu masih belum diketahui.
Kakak Rakib Natsir, Akbar Natsir mengatakan keberadaan adiknya hingga kini masih belum ditemukan. Rakib merupakan salah satu pendulang emas yang diserang KKB di Kali I, Distrik Seradala, Yahukio pada Senin (16/10) lalu.
"Informasi awal didapatkan pihak keluarga Rakib pada hari Selasa (Senin) bahwa terjadi penyerangan di tempat Rakib bekerja," kata Akbar dalam keterangannya, Minggu (22/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akbar mengatakan pihak keluarga sudah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan pihak kepolisian untuk mencari tahu nasib adiknya. Namun, sampai saat ini keberadaan Rakib masih belum ada titik terang.
"Pihak keluarga melakukan komunikasi intens ke berbagai pihak terkait seperti Pemerintah Kota Makassar maupun kepolisian," ungkap Akbar.
Dia berharap agar Satgas Damai Cartenz terus melakukan pencarian hingga adiknya ditemukan. Dia juga berharap Rakib ditemukan masih dalam kondisi selamat.
"Pihak keluarga berharap pencarian terus dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz. Keluarga berharap Rakib Natsir ditemukan dalam keadaan selamat," harapnya.
Polisi Menyisir Lokasi Kejadian
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan pihaknya masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Polisi bahkan memperluas area pencarian dengan menyusuri hutan.
"Kami masih melakukan penyisiran ulang. Karena hutannya lebat, bisa jadi tersesat di dalam," kata AKBP Bayu Suseno kepada detikcom, Selasa (24/10).
Polisi sebelumnya telah mengevakuasi 52 orang usai serangan KKB di Kali I, Distrik Seradala, Yahukimo pada Senin (16/10) lalu. Dari 52 orang itu, 7 orang di antaranya tewas dan 45 lainnya berhasil selamat.
"Para korban selamat semua sudah ada di Polres, sudah kami berikan tempat istirahat, makanan serta pengobatan bagi yang luka," ungkapnya.
Tujuh korban tewas tersebut, 6 di antaranya berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Udin, Maun, Ardi, Hendra, Appe, dan Siger. Sedangkan 1 korban lain bernama Anju berasal dari Sumatera Utara (Sumut).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya
KKB Pimpian Egianus Kogoya Serang Pendulang Emas
Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengungkap KKB pimpinan Egianus Kogoya menjadi dalang dari aksi keji ini. Polisi bakal mengejar Egianus demi melakukan penegakan hukum.
"Kami akan kejar pelaku dan akan kami lakukan penegakan hukum terhadap KKB Egianus Kogoya," ujar Kombes Faizal dalam keterangannya, Selasa (17/10).
Faizal menambahkan, saat melakukan evakuasi aparat sempat mendapat gangguan tembakan dari KKB. Kontak tembak antara aparat dan KKB terjadi selama 90 menit.
"Setibanya di TKP, mendapat gangguan tembakan dan terjadi kontak tembak selama 1 jam 30 menit," tandasnya.