Tampang Pacar-Teman Pelaku Paksa SPG di Makassar Aborsi hingga Tewas

Tampang Pacar-Teman Pelaku Paksa SPG di Makassar Aborsi hingga Tewas

Sahrul Alim - detikSulsel
Selasa, 17 Okt 2023 16:07 WIB
Tampang pelaku yang memaksa SPG di Makassar aborsi hingga tewas.
Tampang pelaku yang memaksa SPG di Makassar aborsi hingga tewas. Foto: Sahrul Alim/detikSulsel
Makassar -

Pria berinisial MRS (26) dan rekan wanitanya CKR (35) ditangkap polisi setelah terlibat dalam kasus tewasnya seorang sales promotion girl (SPG) berinisial RLA (27) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. MRS yang juga pacar RLA memaksa korban untuk aborsi karena hamil 9 minggu.

Kedua pelaku dihadirkan polisi dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (16/10/2023). Keduanya tampak hanya tertunduk sambil berupaya menutup muka saat digelandang polisi ke lantai 1 Mapolrestabes Makassar.

MRS dan CKR terlihat sudah mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan posisi berdiri di belakang penyidik. Sesekali keduanya mengusap air matanya saat Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan JM Hutagaolmemaparkan hasil penyelidikan kasus ini kepada awak media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya juga sempat duduk dengan tangan terborgol. Mereka lagi-lagi hanya bisa tertunduk lesu saat awak media mengabadikan gambarnya.

"Kami mengamankan dua tersangka. Di mana korban seorang wanita RLA, karyawan, meninggal diduga dilakukan oleh pacarnya sendiri yaitu atas nama MRS dan dibantu seorang wanita CKR," ujar AKBP Ridwan kepada wartawan saat konferensi pers.

ADVERTISEMENT

"Adapun pacarnya ini melakukan aborsi kepada pacarnya dengan membeli obat Cytotec, dimana obat ini dipaksa diminum dan dipaksa dimasukkan melalui kemaluan," sambungnya.

Kedua pelaku dijerat pasal 348 ayat 1 dan ayat 2 KUHP juncto pasal 5 ayat 1 yakni. Atas perbuatannya keduanya diancam hukuman 7 tahun penjara.

Diketahui, kasus R atau RLA bermula ketika korban dilaporkan meninggal dalam kondisi hamil di luar nikah. Polisi pun langsung menyelidiki penyebab kematian korban.

R dinyatakan meninggal tak lama usai dibawa ke RS Islam Faisal pukul 09.35 Wita oleh pacarnya pada Kamis (12/10). Kakak korban bernama Ibrahim mengaku mendapat kabar dari keluarga lain bahwa adiknya meninggal sekitar pukul 12.30 siang itu.

Awalnya Ibrahim mengaku tidak tahu jika adiknya meninggal dalam kondisi tak wajar. Keluarga mulai curiga saat mendengar kabar bahwa Rian sempat mengaku sebagai suami korban kepada petugas di rumah sakit.

"Awalnya keluarga (mengira) meninggalnya normal. Apalagi ada semua temannya dari bawah (Makassar) mengantar. Lama kelamaan baru saya tahu begini semua (ada kejanggalan). Dia (Rian) mengaku sebagai suaminya, mengaku bahwa adik saya broken home tidak ada keluarganya, jadi jenazah pasti dikasih dong sama pihak rumah sakit," kata Ibrahim kepada detikSulsel.




(asm/sar)

Hide Ads