Eks Pegawai KPK Sindir Firli Punya Track Record Bagus Langgar Etik di KPK

Berita Nasional

Eks Pegawai KPK Sindir Firli Punya Track Record Bagus Langgar Etik di KPK

Tim detikNews - detikSulsel
Sabtu, 07 Okt 2023 14:40 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi jajaran pengurus partai memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Syahrul Yasin Limpo mengatakan kedatangannya di Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Foto: Syahrul Yasin Limpo. (Antara Foto/Galih Pradipta)
Jakarta -

Ketua KPK Firli Bahuri menjadi perbincangan usai muncul foto bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di tengah isu pemerasan pimpinan KPK kepada SYL. Rekam jejak Firli sebagai Ketua KPK dalam melakukan pelanggaran etik bermunculan akibat foto tersebut.

Mantan pegawai fungsional di Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Benydictus Siumlala ikut menyorot foto pertemuan Firli itu. Dia menilai pertemuan Firli dan SYL telah melanggar aturan yang melarang tiap insan KPK bertemu dengan pihak yang berpekara di KPK.

"Seluruh insan komisi dilarang mengadakan hubungan langsung dengan pihak yang sedang berperkara. Pegawai saja dilarang, apalagi pimpinan yang bisa menentukan arah kasus yang sedang ditangani. Dalam foto itu jelas mereka berdua sedang ngobrol dan siapa yang tahu apa isi obrolannya. Wajar kalau masyarakat jadi mengira-ngira pertemuan itu ada kaitannya dengan dugaan pemerasan atau kasus korupsi Mentan SYL," kata Benydictus saat dihubungi seperti dilansir dari detikNews, Sabtu (7/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benydictus lalu menyinggung rekam jejak Firli di KPK. Dia menuturkan Firli punya rekam jejak dugaan pelanggaran etik yang panjang di lembaga antirasuah tersebut.

"Tapi begini Firli kan memang punya track record yang bagus dalam melanggar kode etik, bahkan sejak menjadi Deputi Penindakan. Mulai dari main tenis dengan pihak berperkara, menjemput langsung pihak berperkara di lobi, naik helikopter dan gaya hidup mewah, macam-macam. Jadi nggak heran juga sebenarnya kalau dia melakukan itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Benydictus juga menambahkan tentang pelanggaran etik yang dilakukan pimpinan sudah sangat berulang dan dibiarkan oleh pegawai KPK yang lain. Menurutnya, sudah saatnya pegawai KPK melawan, ini karena foto pertemuan Firli dengan SYL dinilai tidak selaras dengan sikap integritas yang dijalankan pegawai KPK.

"Sudah saatnya sebenarnya pegawai yang masih aktif di dalam, untuk melawan dan tidak membiarkan lagi. Pasti mereka capek juga, pegawai-pegawai pencegahan terutama, koar-koar soal antikorupsi, soal anti conflict of interest, sementara pimpinannya seperti itu. Jadi untuk para pegawai yang masih di dalam sepertinya sudah saatnya melawan deh," tambahnya.

Belakangan, Firli dilaporkan ke Dewas akibat foto pertemuannya dengan SYL tersebut. Namun, Benydictus merasa akan sulit jika berharap Firli mendapatkan perlakuan yang adil dari Dewas.

"Mengharapkan Dewas akan memperlakukan Firli dengan adil sepertinya susah juga kalau kita berkaca dari yang sudah-sudah," sambung Benydictus.

Sementara Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya menunggu proses dari Dewas. Dia meminta masyarakat menghargai proses yang sedang berjalan.

"Kami juga menghormati proses pemeriksaan nantinya oleh Dewas yang tentunya dilakukan secara profesional dan independen," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (6/10).

"Sehingga mari kita tunggu hasil proses tersebut dengan tidak menyampaikan opini tanpa didasari fakta-fakta yang justru akan membuat situasi menjadi kontraproduktif. Dan tentunya agar pemberantasan korupsi dapat berjalan secara efektif dan efisien," sambungnya.

Sementara itu, Ketua KPK Firli menjelaskan bahwa isu pemerasan itu tidak benar. Firli mengaku tidak pernah bertemu dengan SYL selain di ruang rapat kabinet.

"Saya di Kementerian Pertanian tuh kenalnya hanya menteri. Di saat rapat terbatas maupun sidang kabinet paripurna. Bahkan waktu itu saya selalu bicara dengan para menteri sebelum sidang kabinet paripurna. Itu diambil fotonya. Jadi saya kira apalagi pejabat-pejabat di bawah menteri, saya tidak ada yang kenal," kata Firli di KPK, Kamis (5/10).

Firli kembali menegaskan jika tidak pernah berhubungan dengan pihak yang berperkara. Apalagi lanjut dia, sampai melakukan pemerasan.

"Jadi saya pastikan bahwa kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak apalagi meminta sesuatu atau disebut dengan pemerasan. Saya clear-kan itu tidak pernah dilakukan sesuai yang dituduhkan," jelasnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads