Aparat TNI dan Polri menyita 3 senjata api (senpi) dari 5 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang tewas ditembak di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Dua senpi di antaranya teridentifikasi milik anggota TNI.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengatakan dua senpi yang dimaksud milik anggota Pamtas 725/Varoagi. Rinciannya, satu senpi laras panjang dan satu lainnya laras pendek.
"Ya itu senjata dari heli yang jatuh," kata Izak kepada wartawan di Jayapura, Papua, Kamis (5/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Izak melanjutkan senpi itu terjatuh dari helikopter yang ditumpangi TNI AD yang hilang kontak di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang pada 28 Juni 2019 lalu. Senpi tersebut jenis SS2 V3 dan pistol Brouning FN.
"Untuk senapan itu miliknya salah satu anggota 725, kemudian pistolnya milik salah satu kopilot," tambah Izak.
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan dua senpi tersebut milik anggota TNI yang terjatuh dari helikopter. Namun dia tidak menjelaskan detail soal peristiwa tersebut.
"Dua senpi merupakan senjata api organik personel Satgas Pamtas 725/Varoagi yang hilang pada tanggal 28 Juni 2019. Saat Heli M1-17V5 HA-5138 TNI AD hilang kontak di Distrik Oksop," ungkap Bayu.
Bayu menambahkan dua senpi milik TNI tersebut teridentifikasi berjenis SS2 V3 dengan nomor seri 93.004236 dan pistol Brouning FN nomor seri OT6117. Sementara satu senpi laras panjang lainnya masih diidentifikasi.
"Satu pucuk senjata api laras panjang warna hitam bertuliskan Noveske dengan teropong warna hitam masih dalam proses identifikasi," paparnya.
Bayu menduga, senpi laras panjang tersebut berasal dari Papua Nugini (PNG). Menurut Bayu, senpi itu dibeli KKB Pegunungan Bintang (Pegubin) pada awal tahun 2022.
"Namun, diduga kuat senjata api tersebut berasal dari negara PNG yang dibeli pasukan KKB Pegubin awal tahun 2022," imbuh Bayu.
Sementara ratusan butir amunisi yang ikut disita tersebut, ditambahkan Bayu, juga berasal dari sumber yang sama. Amunisi itu berasal dari helikopter dan PNG.
"Ratusan amunisi yang ditemukan diduga kuat berasal dari sumber yang sama yaitu insiden heli TNI AD yang hilang kontak dan juga pembelian dari PNG," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, 5 anggota KKB tewas ditembak aparat pada Sabtu (30/9). Kelimanya merupakan anak buah KKB pimpinan Ananias Ati Mimin.
"Iya, betul (anak buah Ananias Ati Mimin)," kata Bayu Suseno saat dikonfirmasi, Sabtu (30/9).
Selain menewaskan 5 anggota KKB, aparat juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya ada 3 senjata api (senpi) yang terdiri dari 2 laras panjang dan 1 laras pendek beserta ratusan amunisi.
(sar/hsr)