Komandan lapangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) berinisial OM (38) tewas ditembak aparat TNI dan Polri di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. OM tercatat terlibat dalam sejumlah aksi penembakan hingga pembakaran.
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan OM terlibat penyerangan terhadap tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Kiwirok pada 13 September 2021 lalu. Penyerangan itu menyebabkan 1 perawat tewas dan 5 lainnya terluka.
"OM merupakan target operasi Damai Cartenz. Dia terlibat dalam beberapa aksi terhadap 1 perawat Puskesmas Kiwirok (tewas). Penganiayaan 5 petugas Puskesmas Kiwirok," kata AKBP Bayu kepada detikcom, Rabu (4/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyerang nakes, OM juga terlibat dalam serangkaian aksi pembakaran. Dia ikut membakar bangunan Bank Papua, Puskesmas Kiwirok, dan rumah perawat.
"Lalu, pembakaran beberapa gedung di Kiwirok antara lain 1 bangunan Bank Papua, 1 gedung Puskesmas Kiwirok, dan 2 rumah perawat," imbuhnya.
Bayu menyebut OM juga diduga memimpin aksi pembakaran 7 kios di Pasar Serambakon. Lalu, penembakan pesawat maskapai Trigana Air yang melintas di daerah Distrik Oksibil.
"Dia juga diduga memimpin aksi pembakaran kios penduduk dan melakukan penembakan terhadap pesawat komersil yang baru-baru ini," terang Bayu.
Bayu menduga kelompok yang dipimpin OM juga melakukan penembakan terhadap seorang anggota Polri atas nama Briptu Rudi Agung Azhari. Briptu Agung gugur setelah ditembak KKB pada Senin (18/9) lalu.
"Kami juga meyakini bahwa kelompok OM ini yang telah melakukan penembakan terhadap Brigadir Agung," sambungnya.
Dia menyebut, sebagai komandan lapangan KKB OM mempunyai 10 anak buah. Mereka tergabung dalam KKB Kodap XXXV Bintang Timur di bawah pimpinan Ananias Ati Mimin.
"Dia komandan batalyon, anak buahnya sekitar 10 orang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, OM bersama 4 orang KKB lain tewas usai ditembak aparat TNI dan Polri pada Sabtu (30/9). Selain menewaskan 5 KKB, aparat juga menyita beberapa barang bukti.
Barang bukti yang diamankan tersebut antara lain 3 senjata api (senpi) terdiri dari 2 jenis laras panjang dan 1 laras pendek. Lalu, ratusan amunisi, magasin, bendera bintang, handphone, dan handy-talky (HT).
"Selain senjata api, barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu bendera bintang kejora, ratusan butir amunisi, lima unit magazen dan beberapa alat komunikasi jenis HT (Handy Talky) dan handphone," pungkas Bayu.
(hsr/asm)