Emak-emak di Gowa Dianiaya Keluarga Sendiri gegara Sengketa Lahan

Emak-emak di Gowa Dianiaya Keluarga Sendiri gegara Sengketa Lahan

Nur Afni Aripin - detikSulsel
Minggu, 24 Sep 2023 16:00 WIB
Emak-emak bernama Karannuang (51) dianiaya oleh keluarganya sendiri berinisial K (35) di Gowa, Sulsel.
Foto: Emak-emak bernama Karannuang (51) dianiaya oleh keluarganya sendiri berinisial K (35) di Gowa, Sulsel. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Gowa - Ibu rumah tangga bernama Karannuang (51) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga dianiaya oleh keluarganya sendiri berinisial K (35). Polisi saat ini tengah mengusut penganiayaan tersebut yang diduga dipicu masalah sengketa lahan.

"Katanya ada sengketa tanah (sawah) dengan mereka ini, mereka sepupu satu kali. (Mereka) bersaudara ini yang bertikai. Jadi (terduga pelaku) ini yang menggunakan parang, sepupu satu kali dengan korban," ujar Kapolsek Biringbulu Gowa Iptu Muhammad Ali Akbar kepada detikSulsel, Minggu (24/9/2023).

Insiden itu terjadi di Desa Barutallasa, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Rabu (20/9/2023) sekitar pukul 16.00 Wita dan viral di media sosial. Pelaku tiba-tiba datang sembari menghunuskan parang ke toko kelontong milik korban.

"(Tokonya) rusak bagian kaca itu. Ada lima botol, ada etalase jualan yang ditempati barang campuran itu juga (rusak). Ada dua kotak kaca yang pecah," katanya.

Ali belum bisa memastikan detail kronologis pertikaian keduanya. Yang pasti kata Ali, korban mengalami sejumlah luka di bagian wajah hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Belum bisa saya jelaskan lukanya. Nanti kalau ada visum. Tapi (pastinya) itu di bagian wajah lukanya berdarah. Tapi kita tidak tahu dia kena parang atau bagaimana," ujarnya.

Polisi juga sementara mendalami keterlibatan rekan pelaku dalam menganiaya korban. Ali mengaku belum bisa memastikan kebenaran korban dianiaya oleh sejumlah rekan pelaku.

"Kalau masalah pengeroyokan itu kita masih lakukan pendalaman. Jadi kalau masalah dikeroyok, sampai saat ini kami belum bisa buktikan kalau dia dikeroyok," katanya.

Ali menyebut polisi telah memeriksa dua saksi. Namun keduanya tidak bisa memberi keterangan jelas terkait dugaan pengeroyokan itu.

"Sudah bisa terbukti kalau itu penganiayaan, kalau pengeroyokan masih kita dalami," ucapnya.

"Untuk sementara ini saksi (dua orang) yang dibawa (oleh korban), kemarin kita interogasi di kantor, saksinya tidak bisa kasih keterangan kalau (korban) dikeroyok. Seperti itu," sambungnya.

Kepolisian saat ini masih menunggu hasil visum korban. Untuk itu, Ali menegaskan pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan.

"Intinya kita sementara selidiki. Soalnya kita lihat ada parang yang digunakan pelaku diayunkan. Tapi kita tidak tau itu yang kena korban atau bukan. Sementara kami juga tunggu hasil visum korban," tandasnya.

Untuk diketahui, penganiayaan tersebut viral di media sosial. Dari video beredar yang dilihat detikcom, terlihat pria mengenakan baju coklat tengah menghunuskan sebilah parang. Beberapa warga yang berada di lokasi turut berkerumun bahkan berteriak histeris.

Selanjutnya, pria tersebut berjalan ke arah toko kelontong sembari tetap mengayunkan senjata tajam yang dia pegang. Beberapa warga turut mencekal aksi pria itu yang terlihat hendak menebas warga. Selanjutnya, pria itu bahkan menggertak warga dengan memukul tiang tempat penjualan bensin eceren menggunakan parang.


(ata/asm)

Hide Ads