Pembina Pondok Pesantren di Bone Dipolisikan Usai Diduga Aniaya Santrinya

Pembina Pondok Pesantren di Bone Dipolisikan Usai Diduga Aniaya Santrinya

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 23 Sep 2023 16:30 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak
Foto: Ilustrasi penganiayaan. (Getty Images/iStockphoto/takasuu)
Bone -

Pembina pondok pesantren (ponpes) berinisial AH (27) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga menganiaya santrinya berinisial AF (15). Orang tua santri yang keberatan pun melaporkan AH ke polisi.

"Kami terima aduan dari orang tua santri. Anaknya diduga dianiaya oleh pembinanya," ujar Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar kepada detikSulsel, Sabtu (23/9/2023).

Insiden penganiayaan itu terjadi di Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Watampone pada Rabu (20/9) lalu. Kasus ini dilaporkan ke polisi pada Kamis (21/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlapor merupakan seorang pembina di ponpes tersebut. Orang tua korban yakni RM (47) melaporkan kasus ini ke Polres Bone pada Kamis (21/9) sekitar pukul 10.30 Wita karena tidak terima anaknya dianiaya yang masih di bawah umur," sebutnya.

Rayendra belum merinci penyebab penganiayaan tersebut. Namun dugaan penganiayaan itu terjadi saat AF hendak menuju kelas.

ADVERTISEMENT

Santri tersebut awalnya tengah berjalan di sebuah lorong hingga dipanggil oleh AH. Setelah di lorong tersebut pelaku langsung memukul dan menampar serta menendang korban secara berulang kali.

"Atas kejadian tersebut korban mengalami rasa sakit pada dada sebelah kanan. Kabarnya anak itu masih trauma juga sampai sekarang," jelas Rayendra.

Rayendra menambahkan pihaknya akan mengambil keterangan dari pihak pelapor dan terlapor lebih dulu. Dia memastikan kasus ini akan diproses.

"Kita akan segera memanggil pembinanya untuk dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads