Dua preman bernama Ateng dan Ansar melakukan pemalakan terhadap satu keluarga di Pelabuhan Soekarno-Hatta Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Wajah sangar kedua pelaku seketika ciut saat ditangkap polisi.
Kedua pelaku dihadirkan Polres Pelabuhan saat jumpa pers, Kamis (21/9). Saat digiring petugas, kedua pelaku mengenakan baju tahanan bernomor 07 dan 09. Para pelaku memiliki perawakan kulit sawo matang.
Pelaku juga sempat oleng saat berjalan. Selama jumpa pers berlangsung, keduanya lebih sering tertunduk lesu. Sesekali keduanya mencoba melirik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto mengatakan saat melancarkan aksinya, para pelaku kerap menyamar sebagai ojol. Hal itu mereka lakukan untuk mengelabui aparat yang bertugas.
"Modus ini atau perbuatan ini sudah berjalan selama 2 bulan. Namun baru ini kami ketahui," kata AKBP Yudi Frianto dalam konferensi pers.
Yudi mengungkapkan pemalakan tersebut terjadi di Pelabuhan Soekarno-Hatta pada Rabu (20/9). Saat itu korban bernama Fajar (19) bersama keluarganya baru saja pulang dari acara keluarga di Balikpapan.
"Penumpang ini mencari sebuah kendaraan untuk berangkat ke tempat tujuan," ungkapnya.
Tak lama kemudian korban dihampiri oleh tiga preman yakni Ansar, Ateng, dan Fajar. Ketiga preman tersebut langsung meminta uang.
"Tersangka ini langsung meminta imbalan terhadap korban dengan alasan ongkos untuk penumpang," jelasnya.
Awalnya korban bersedia memberikan uang Rp 50 ribu namun ditolak. Para preman mendesak korban memberikan uang sebesar Rp 200 ribu.
"Di situlah terjadi perdebatan dan pemaksaan," sambung Yudi.
Para pelaku akhirnya menahan mobil korban. Pelaku Fajar terus meminta uang korban, sementara Ateng dan Ansar terus menahan mobil korban.
"Dari situ pemaksaan itu tidak seimbang dan terpaksa korban memberikan uang Rp 100 ribu," sebutnya.
Hingga saat ini pihak kepolisian baru menangkap dua pelaku yakni Ateng dan Ansar. Sementara pelaku bernama Fajar masih dalam pengejaran polisi.
(asm/asm)