"Modus ini atau perbuatan ini sudah berjalan selama 2 bulan. Namun baru ini kami ketahui," kata Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto dalam konferensi pers, Kamis (21/9/2023).
Yudi menjelaskan, aparat kepolisian sudah rutin melakukan patroli di sekitar pelabuhan. Hanya saja, para pelaku sulit terdeteksi petugas lantaran kerap menyamar sebagai ojek online (ojol).
"Dikarenakan pada saat ada anggota polisi di area situ, khususnya berpatroli di situ, mereka menyamar menjadi ojek online sehingga tidak kelihatan," ungkap Yudi.
Dengan demikian, Yudi pun meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika masih ditemukan aksi serupa. Dia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan posko di pintu 2 Pelabuhan Makassar dan siap melayani 24 jam.
"Silakan. Bilamana ada ada terjadi lagi, kami sudah siapkan ada posko di depan pintu 2, posko kami ada di situ 24 jam, silahkan melaporkan disana supaya kami segera tindaklanjuti," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi turun tangan menangkap dua orang preman yang melakukan pemalakan terhadap satu keluarga di Pelabuhan Makassar. Kedua pelaku digelandang ke Mapolres Pelabuhan Makassar.
"Sudah (diamankan) 2 orang," ujar Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto kepada detikSulsel, Kamis (21/9).
Pemalakan itu dialami oleh mahasiswa bernama Fajar (19) dan keluarganya saat tiba di Pelabuhan Makassar, Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo, Rabu (20/9) pagi. Fajar yang saat itu baru tiba dari Balikpapan tiba-tiba dicegat 3 preman yang mendatangi mobil mereka.
"Kejadiannya pas kita pulang dari Balikpapan acara keluarga, pas sampai di Pelabuhan (Makassar) diminta uang Rp 200 ribu," ujar Fajar kepada detikSulsel, Rabu (20/9).
(asm/sar)