Siswi SMP berusia 13 tahun di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menjadi korban persetubuhan oleh kakak kelasnya berinisial H (15). Keluarga korban kemudian melaporkan pelaku ke polisi.
"Iya korban sudah melapor. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasal yang kami terapkan persetubuhan terhadap anak," ungkap Kasat Reskrim Polres Wakatobi AKP Hardi Sido kepada detikcom, Senin (18/9/2023).
Hardi mengatakan kasus ini dilaporkan oleh keluarga korban ke polisi pada Rabu (13/9). Polisi lalu melakukan penyelidikan dan telah memeriksa 7 orang saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih sementara lakukan penyelidikan. Sampai saat ini ada 7 saksi yang sudah kita periksa," ujarnya.
Terpisah, tante korban berinisial FT mengungkapkan peristiwa pilu itu bermula pada April 2023 lalu. Awalnya, korban dijemput sepulang dari les oleh terlapor yang saat itu masih berstatus pelajar kelas 3 SMP.
"Terduga pelaku sekarang sudah kelas 1 SMA. Dia itu kakak kelas korban (di bulan April). Korban pulang dari les lalu dijemput oleh terduga pelaku," ungkap dia.
Menurut FT, pelaku membawa korban ke rumahnya. Di rumah tersebut, pelaku lalu menarik korban ke kamarnya dan melakukan aksi bejatnya.
"Korban dibawa ke rumahnya di terduga pelaku, dia tarik masuk ke kamar. Korban ini sempat tanya mau bikin apa, lalu dia disetubuhi," ujarnya.
Setelah melancarkan aksinya, pelaku lalu mengancam korban sebelum pulang. Pelaku mengaku akan menceritakan kejadian tersebut ke teman korban jika berani melapor ke orang tuanya.
"Ketika mau pulang dikasih bahasa seperti ini, 'Kalau kamu lapor ke orang tua, saya akan bocorkan semua ini ke teman-teman sekolahmu'," ujar dia.
FT menambahkan pelaku kembali menyetubuhi korban pada malam kegiatan 17 Agustus di wilayah Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Wakatobi. Namun, FT tak menjelaskan kronologi kejadian itu.
"Kejadian kedua itu saat malam-malam kegiatan 17 Agustus," ungkapnya.
FT mengatakan perbuatan bejat pelaku terbongkar karena keluarga curiga dengan perubahan sikap korban. Saat diinterogasi, korban kemudian menceritakan perbuatan pelaku ke pihak keluarga.
"Korban ini, dia diinterogasi orang tuanya. Di situ mi terbongkar semua. Keluarga langsung melapor hari Rabu itu," pungkasnya.
(hsr/hsr)