"Kedua tersangka yakni sopir dan penyalur pengangkut BBM Solar bersubsidi. Tersangka juga mengakui kalau BBM yang diangkutnya adalah miliknya berdua dan mobil yang digunakan adalah mobil sewaan," ujar Kasat Reskrim Polres Wajo AKP Theodorus Echeal Setyawan kepada detikSulsel, Minggu (17/9/2023).
Kedua tersangka yakni seorang sopir berinisial BS (33), dan penyalur di Kabupaten Bone yang juga kernet AL (39). Keduanya ditetapkan tersangka usai dilakukan gelar perkara pada Rabu (13/9) lalu.
Theo mengatakan, kasus pengangkutan 340 jeriken BBM jenis solar ilegal yang diangkut dari Kabupaten Bone menggunakan mobil truk yang terguling di Wajo sudah dinaikkan ke tahap 1. Saat ini berita acara pemeriksaan sudah dikirim ke kejaksaan.
"Saat ini sedang diteliti oleh kejaksaan, kita tinggal tunggu petunjuk jaksa. Kami sisa menunggu P21 dari kejaksaan untuk tahap kedua kemudian membawa tersangka ke kejaksaan serta barang bukti," sebutnya.
Theo menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan saksi ahli atas kasus penimbunan solar yang melibatkan kedua tersangka.
"Pemeriksaan saksi ahli sudah kami lakukan. Itu untuk memperjelas keterlibatan tentang pengangkutan dan kepemilikan solar tersebut," jelasnya.
Untuk diketahui, truk terguling di Kabupaten Wajo, yang mengangkut BBM jenis solar ilegal berasal dari Bone. Polisi menyebut BBM tersebut rencananya akan dibawa ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Karena itu kan sumbernya dari Bone toh, ini cuma melintas di wilayah Wajo. Dan itu mau dibawa ke Morowali," kata Kapolres Wajo AKBP Fatchur Rochman, Sabtu (15/7).
Solar ilegal ini diusut polisi setelah truk dengan nomor polisi DP 8871 CK terguling di Jalan Andi Unru, Kota Sengkang, Kecamatan Tempe, Wajo pada Rabu (12/7) sekitar pukul 20.08 Wita. Belakangan diketahui solar tersebut milik pegawai honorer di Pelabuhan Bangsalae Siwa, Andi Lani.
"Anu ku (solar 340 jeriken milik saya). Mau ke Morowali," imbuh Andi Lani.
Solar itu dikumpulkannya di wilayah Kabupaten Bone dan akan diambilnya jika sudah mencukupi dimuat 1 mobil truk.
"Saya kan pengusaha, saya beli. Saya ini menjual kayak ikan ji. Di mana bisa berjodoh, di situ saya jual," jelas Andi Lani.
(ata/asm)