Diketahui para pelaku menyerang dan membakar Kantor Distrik Kramamongga, Fakfak pada Selasa (15/8) sekitar pukul 19.30 WIT. Kepala Distrik Kramamongga, Darson Hegemur tewas dalam penyerangan tersebut.
"Motifnya mereka tidak suka dengan perayaan 17-an, dilakukan secara besar-besaran yang direncanakan oleh pemerintah setempat waktu itu," kata Irjen Daniel kepada detikcom, Kamis (14/9/2023).
Daniel menyebut para pelaku kemudian membakar kantor distrik, panggung perayaan HUT RI dan sekolah. Aksi tersebut merupakan bentuk perlawanan para pelaku yang menentang rencana pemerintah setempat.
"Mereka lakukan perlawanan, penghentian agar perayaan ini tidak dilakukan secara besar-besaran. Itu sementara motif yang kami dapatkan hasil dari melihat data-data dan fakta yang kita dapatkan dari hasil pemeriksaan," katanya.
5 Pelaku Ditembak Mati
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan pengejaran hingga menangkap 11 orang pelaku. 5 orang di antaranya ditebak mati.
"Sebenarnya ada 5 orang pelaku yang ditembak mati," kata Irjen Daniel kepada detikcom, Kamis (14/9).
Daniel menjelaskan penembakan pertama terjadi saat penangkapan dilakukan pada Rabu (30/8). Daniel tidak menyebutkan nama dari terduga pelaku yang ditembak itu, namun dia mengatakan tindakan tegas dilakukan karena adanya perlawanan dari terduga pelaku.
"Pertama itu yang melakukan perlawanan saat penangkapan pada 30 Agustus 2023 kemarin sehingga dilakukan tindakan tegas, kemudian yang 4 orang itu yang Sabtu (9/9)," ungkapnya.
Empat dari lima terduga pelaku yang ditembak mati masing-masing bernama Nason Hindom, Otis Hanaba, Simon Kramandondo dan Neman Gewab. Simon Kramandondo disebut sebagai otak penganiayaan terhadap kepala distrik, pembakaran kantor distrik dan dua sekolah.
"Jadi, tersangka Nason Hindom berperan sebagai pembakar SD YPPK Lukas Mamur, Pembakar Kantor Distrik Kramamongga, penganiayaan kepala Distrik Kramamongga dan pembakaran panggung 17 Agustus. Otis Hanaba berperan sebagai pembakar kantor Distrik Kramongmongga, panggung 17 Agustus dan SMP Negeri 4 Kokas Distrik Kramamongga," terangnya.
"Kemudian Simon Kramandondo, otak penggerak kasus penganiayaan kepala Distrik, pembakaran kantor Distrik, Pembakaran SMP Negeri 4 Kokas Distrik Kramongmongga dan pembakaran SD YPPK Lukas Mamur dan Neman Gewab berperan sebagai pembakar Kantor Distrik Kramamongga, Penganiayaan Kepala Distrik Kramamongga, Pembakar SMP Negeri 4 Kokas Distrik Kramamongga, Pembakar SD YPPK Lukas Mamur dan pembakar panggung 17 Agustus," lanjut Daniel.
(hsr/hsr)