Polisi mengungkap motif di balik kasus pembakaran kantor dan pembunuhan Kepala Distrik Kramomongga, Fakfak, Papua Barat, Darson Hegemur. Pelaku merasa kesal lantaran perayaan HUT RI diselenggarakan secara besar-besaran.
"Motifnya mereka tidak suka dengan perayaan 17-an, dilakukan secara besar-besaran yang direncanakan oleh pemerintah setempat waktu itu," kata Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga kepada detikcom, Kamis (14/9/2023).
Daniel mengatakan para tersangka kemudian melakukan perlawanan dan penghentian perayaan HUT RI tersebut. Menurut Daniel, motif tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan dari para tersangka yang berhasil diamankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka lakukan perlawanan, penghentian agar perayaan ini tidak dilakukan secara besar-besaran. Itu sementara motif yang kami dapatkan hasil dari melihat data-data dan fakta yang kita dapatkan dari hasil pemeriksaan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, penyerangan maut itu terjadi pada Selasa (15/8) sekitar pukul 19.30 WIT. Para pelaku yang berjumlah 25 orang itu datang membawa senjata tajam dan menyerang hingga membakar kantor Distrik Kramamongga.
"Sekitar 25 orang yang membawa parang, tombak dan panah serta pelaku menggunakan cadar langsung menuju kantor Distrik Kramamongga dan melakukan perusakan, pembakaran kantor dan kendaraan serta penganiayaan terhadap Kepala Distrik," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Adam Erwindi kepada detikcom, Rabu (16/8).
Adam menyebut para pelaku kemudian membakar panggung 17-an yang berada di lapangan Distrik Kramamongga. Para pelaku bahkan mengancam warga agar tidak melawan dan melaporkan kejadian tersebut.
"Para pelaku bergerak menuju ke SMPN 4 Kramamongga dan melakukan pembakaran sekolah selanjutnya para pelaku melarikan diri," tambahnya.
Selain pembakaran dan perusakan mereka juga menganiaya Kepala Distrik Kramamongga Darson Hegemur dengan alat tajam. Akibatnya, Darson Hegemur meninggal dunia.
"Kepala Distrik Kramamongga Darson Hegemur kritis dan sempat mendapatkan perawatan di RSUD Fakfak namun tidak tertolong hingga meninggal dunia," tutupnya.
(hmw/sar)