Kejanggalan di Balik Kasus Warga Gorontalo Ditembak Mati gegara Serang Polisi

Gorontalo

Kejanggalan di Balik Kasus Warga Gorontalo Ditembak Mati gegara Serang Polisi

Apris Nawu - detikSulsel
Kamis, 14 Sep 2023 09:25 WIB
Polresta Gorontalo menggelar rekonstruksi adegan kasus warga ditembak mati usai menyerang aparat.
Foto: Polresta Gorontalo menggelar rekonstruksi adegan kasus warga ditembak mati usai menyerang aparat. (Apris Nawu/detikcom)
Gorontalo -

Polisi menembak mati warga berinisial MH (47) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo gegara menyerang aparat menggunakan parang. Anak kandung MH, Rila Hasan (24) mengungkap sejumlah kejanggalan atas kematian ayahnya.

MH tewas ditembak polisi di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, pada Sabtu (9/9). Rila pun mengungkap sejumlah kejanggalan atas tindakan tegas aparat ke ayahnya.

"Jujur kalau menurut saya penyampaian polisi tidak sesuai. Ada yang janggal cerita bertambah-tambah," ujar Rila kepada detikcom, Rabu (13/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rila mempersoalkan terkait jumlah tembakan yang dilepaskan polisi saat kejadian. Termasuk luka tembak di dada ayahnya.

"Saya mendengar empat kali ditembak sekarang sudah lima kali tembakan. Kan tidak jelas, yang saya tau saya lihat bapak saya ditembak di dada," katanya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Rila menyebut pihak kepolisian yang lebih dulu mendobrak pintu rumahnya. Hal itulah yang membuat Ayahnya marah.

"Ini yang saya tau, kejadiannya malam habis magrib itu pintu rumah kami didorong polisi sampai rusak, masih bekas pintu rusak itu. Kalau orang diganggu pasti dia marah, apalagi kalau langsung dobrak pintu rumah," terangnya.

Rila juga menyebut ayahnya tidak mengamuk. Dia mengatakan informasi bahwa ayahnya mengamuk hanyalah tudingan warga yang tidak suka dengan keluarganya.

"Kemarin ada pemberitaan, ada yang bilang bapak saya mengamuk itu tidak benar. Itu yang bilang bapak saya mengamuk itu orang tidak suka dengan kami. Mereka cari-cari kesalahan supaya bapak saya ini salah," tegasnya.

Di sisi lain, Rila tidak percaya ayahnya menikam anggota polisi. Sebabnya ayahnya dikenal sosok yang baik dan tidak pernah terlibat kejahatan sebelumnya.

"Bapak saya itu tidak seperti itu langsung tikam orang, karena tidak pernah tikam orang pak. Tanya saja sama orang-orang di sebelah rumah. Bapak itu mereka tau. Bapak itu orang baik," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Keluarga Korban Akan Lapor Polisi

Rila menilai tindakan tegas yang dilakukan aparat kepolisian ke ayahnya melanggar standard operating procedure (SOP). Sebab polisi langsung menembak MH di bagian dada tidak di kaki terlebih dahulu.

"Iya keberatan-keberatan sekali karena di dalam hukum kan mesti ada kelumpuhan dulu macam tembak di kaki lah, tapi ini langsung tembak di bagian dada," ujar Rila kepada detikcom, Selasa (12/9).

Rila pun mengaku akan membawa kasus yang menimpah ayahnya ke ranah hukum. Dia akan melaporkan oknum polisi yang menembak ayahnya setelah masa berduka selesai.

"Iya kami akan melapor (polisi) selesai 7 hari dulu baru kami akan melapor," bebernya.

Polisi Sebut Penembakan Sesuai SOP

Pihak polisi telah melakukan rekonstruksi adegan di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo pada Selasa (12/9). Total ada 18 adegan yang diperagakan dalam kegiatan tersebut.

"Sesuai hasil olah TKP hari ini (Selasa) saya rasa itu (penembakan terhadap MH) jelas sesuai SOP," kata Kasat Reskrim Polresta Gorontalo Kompol Leonardo Widharta kepada wartawan, Selasa (12/9).

Leonardo menjelaskan aparat kepolisian terpaksa melakukan langkah tegas terhadap MH lantaran membahayakan nyawa petugas. Tindakan itu sesuai Perkap Nomor 1 tahun 2009.

"Karena sudah membahayakan bersifat segera jadi tindakan yang di ambil itu sesuai Perkap Nomor 1 tahun 2009, pasal 5 huruf f, pasal 8 ayat 3 dan pasal 15 ayat (1)," jelasnya.

Leonardo turut mengaku telah menerima informasi soal keluarga MH yang keberatan. Pihaknya pun mempersilakan kepada keluarga MH melapor.

"Kalau misalnya ada yang keberatan dari keluarga, itu hak mereka, tapi faktanya sesuai hasil olah TKP hari ini saya rasa itu jelas," sebut Leonardo.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hsr)

Hide Ads