Polisi menembak mati warga berinisial MH (47) di Kota Gorontalo gegara membacok aparat menggunakan parang. Keluarga korban mengaku keberatan dan berencana melaporkan tindakan tersebut.
"Iya keberatan-keberatan sekali karena di dalam hukum kan mesti ada kelumpuhan dulu macam tembak di kaki lah, tapi ini langsung tembak di bagian dada," ujar anak kandung MH, Rila Hasan (24) kepada detikcom, Selasa (12/9/2023).
Rila mengatakan kematian ayahnya yang ditembak polisi dianggap janggal. Dia menilai polisi semestinya melindungi dan bukan membunuh rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya keberatan sekali. Karena ada kejanggalan, Kan polisi itu melindungi rakyat bukan membunuh rakyat," ujarnya.
Lebih jauh Rila mengatakan keluarga masih tidak menyangka ayahnya tewas ditembak polisi. Sebab, kata dia, semasa hidup ayahnya tidak pernah mencari masalah.
"Kami merasa sedih tidak nyangka bapak secepat itu meninggal dunia, Sangat syok atas kejadian ini. Bapak saya itu orang baik selama di sini. Tidak pernah ada masalah dengan orang sebelah rumah atau dimanapun," jelasnya.
"Kalau dengan kami beliau baik sekali selalu mengigatkan kami hal kebaikan dengan anak-anak selalu bercerita," sambungnya.
Rila kemudian menegaskan atas kejadian tersebut pihaknya akan membuat laporan ke polisi. Namun pihaknya menunggu masa berduka selesai.
"Iya kami akan melapor (polisi) selesai 7 hari dulu baru kami akan melapor," ucapnya.
Diketahui, peristiwa penembakan itu terjadi di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, pada Jumat (8/9) pagi. MH hendak diamankan usai mendapat laporan dari warga karena berbuat ulah.
"Jadi anggota ini diserang, meski sudah diberi tembakan peringatan, pelaku tetap mendekat dan mengayunkan pedang ke anggota," kata Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Ade Permana dilansir dari Antara, Minggu (10/9).
Ade Permana menyebut MH tak menghiraukan tembakan peringatan dari aparat di lokasi. Salah satu tembakan sempat mengenai bagian celananya.
"Ternyata salah satu tembakan mengenai celana," ujarnya.
Lanjut Ade Perman, MH tetap menyerang anggota polisi menggunakan parang. Polisi yang merasa terancam kemudian memberikan tindakan tegas terukur dengan menembak bagian dada MH.
"Setelah MH jatuh, anggota langsung mengamankan pedang tersebut. Saat itu MH masih menyerang anggota, namun berhasil teratasi. Ia lalu dievakuasi ke rumah sakit dan dilakukan penanganan medis. Beberapa saat kemudian ia dinyatakan meninggal dunia,"katanya.
(asm/ata)