Detasemen Polisi Militer (Denpom) XVI/1 Ternate turun tangan mengamankan 8 oknum anggota TNI AD yang diduga mengeroyok 3 warga sipil di Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara. Pengeroyokan ini terjadi usai kedelapan anggota TNI tersebut menggelar pesta minuman keras (miras).
Pengeroyokan itu terjadi di Desa Gemaf, Kecamatan Weda Utara, Halmahera Tengah pada Sabtu dini hari (9/9). Kepala Penerangan Korem 152/Baabullah Mayor Inf Anton Santoni mengatakan 8 anggotanya tersebut sudah diperiksa Denpom.
"(Kasus penganiayaan di Desa Gemaf) sudah selesai. Ya (8 oknum TNI diperiksa Denpom)," ujar Antoni saat dihubungi detikcom, Senin (11/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Antoni tidak menjelaskan lebih jauh terkait kronologi kejadian hingga motifnya. Dia menuturkan 8 oknum TNI yang terlibat penganiayaan masih sementara menjalani pemeriksaan di Denpom.
"Semua ada prosesnya," singkat Antoni.
Sementara itu, Kapolsek Weda Utara Ipda Jarot Cahyono menyebut kasus pengeroyokan ini berawal dari pesta miras. Dia mengatakan 8 oknum TNI tersebut dalam pengaruh minuman keras.
"Intinya asal muasal kejadian (pengeroyokan) itu dari miras," ujar Ipda Jarot Cahyono kepada detikcom, Senin (11/9).
Jarot mengatakan tiga pemuda yang dikeroyok bernama Alvion Sugoro, Rion Lube, dan Wanes Loha. Dia mengatakan tiga korban tersebut tidak dalam pengaruh minuman keras.
"Kalau pemuda desa itu terkonfirmasi ke kami tidak miras, soal pun demikian ya kemungkinan besar juga miras. Kalau yang oknum TNI itu terkonfirmasinya itu miras," ujar Jarot.
Pengeroyokan Diduga Dipicu Dendam Lama
Jarot menambahkan pengeroyokan ini diduga dipicu aksi balas dendam oleh oknum TNI. Sebab warga Desa Gemaf disebut pernah memukul anggota TNI.
"Kalau motif beredar itu ya, mungkin bisa dendam masa lalu karena anggota TNI pernah dipukul masyarakat Gemaf, atau motif yang pada situasi kemarin ya memang karena dia membela teman minumnya itu," katanya.
Namun demikian, Jarot mengaku motif pengeroyokan masih dalam pendalaman. Kasus ini juga sudah ditangani oleh Detasemen Polisi Militer XVI/1 Ternate.
"Kalau terkait motif yang sebenar-benarnya itu masih dalam pendalaman. Karena kasus ini ditangani oleh POM," pungkasnya.
(hsr/hsr)