Seorang pria yang mengendarai motor di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menyiksa seekor anjing hingga mati. Pria yang belum diketahui identitasnya itu memukul anjing menggunakan kayu.
Peristiwa itu terjadi di parkiran ACE Informa Kendari Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kendari, Minggu (27/8) sekitar pukul 03.40 Wita. Aksi pemotor itu direkam salah satu warga lewat kamera ponsel
Saksi bernama Ari (29) mengungkapkan penganiayaan hewan bermula saat dirinya bersama sepupunya sedang duduk santai di lantai tiga rumah toko (ruko) tidak jauh dari lokasi. Ari kemudian melihat kedatangan pria yang mengendarai motor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu saya sedang duduk di lantai 3 sama sepupu, karena saya tidak bisa tidur, jadi saya cerita-cerita sama sepupu, dia datang," ujar Ari.
Ari melanjutkan, pria yang datang menggunakan motor matik itu memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan. Pengendara motor itu berhenti di dekat parkiran dan mengecek situasi di sekitar lokasi.
"Dia datang menoleh kanan kiri, dia keluarkan juga HP nya," bebernya.
Ari mengaku saat itu belum mencurigai tingkah pemotor tersebut. Setelah beberapa saat, pemotor itu sempat pergi meninggalkan tempat itu.
"Dia sempat pergi dan datang lagi sekitar 5 menitan," ungkap Ari.
Namun saat itu pemotor datang membawa kayu dan karung. Ari juga belum curiga gerak-gerik pelaku. Tiba-tiba, pemotor itu langsung menganiaya anjing berwarna hitam tersebut.
"Tiba-tiba dia datang kembali berhenti lagi di tempat singgahnya tadi, dia langsung pukul itu anjing pakai kayu. Iya di kepalanya, saya belum sempat terpikir merekam, setelah dia mati itu anjing baru saya merekam," ujarnya.
Ari mengatakan anjing awalnya berjumlah dua ekor, tapi sempat pergi dan tidak dianiaya oleh pelaku. "Posisi pertama itu ada dua ekor, hitam dan kuning, tapi yang kuning pergi. Jadi satu ekor yang hitam yang dipukul," ungkapnya.
Terpisah, Kapolresta Kombes M. Eka Fathurrahman belum menjelaskan lebih jauh terkait peristiwa itu. Pihaknya memastikan akan melakukan penyelidikan insiden penganiayaan hewan yang viral tersebut.
"Kami akan lakukan lidik terlebih dahulu," imbuh Eka.
(sar/ata)