Tiga oknum polisi Jatanras Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga menganiaya residivis pencurian bernama Maman (47) hingga tewas. Ketiganya diduga melakukan penganiayaan saat hendak mengamankan korban.
Kasatreskrim Polrestabes Ridwan Hutagaol mengatakan korban sedang menenggak minuman keras (miras) ketika diamankan di Jalan Tinumbu, Kecamatan Tallo, Makassar Rabu (23/8/2023)) sekitar pukul 16.00 Wita. Korban lalu mengamuk dan menyerang ketiga anggota polisi tersebut.
"Dia diamankan (dan) melakukan perlawanan sehingga anggota Jatanras ini kena pukul. Ada melempar sehingga pendarahan anggota," kata Ridwan kepada wartawan, Rabu (22/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga oknum polisi tersebut kemudian menyelamatkan diri hingga terjadi keributan. Maman lalu dilaporkan telah meregang nyawa.
"Ketika dia diamankan (korban) melakukan perlawanan, sehingga anggota Jatanras ini kena pukul sehingga dilakukan pengamanan kepada korban, itu (kurang tau) apakah korban itu langsung tersingkap," katanya.
Meski begitu, Ridwan enggan berkomentar banyak terkait penganiayaan yang dilakukan anggotanya. Dia mengatakan akan memastikan dugaan tersebut jika hasil autopsi telah keluar.
"Kita tidak bisa memastikan, yang penting anggota saya dalam melakukan pengamanan, namun mungkin ada perlawanan dan ada serangan," pungkasnya.
Tiga Oknum Polisi Diperiksa Propam
Propam Polrestabes Makassar telah turun tangan memeriksa tiga oknum polisi tersebut. Ketiganya bahkan telah diperiksa Paminal Polda Sulsel.
Ridwan memastikan pihaknya akan transparan dalam mengusut dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Namun dia menyebut perbuatan anggotanya merupakan bentuk pembelaan diri ketika korban melakukan penyerangan saat hendak diamankan.
"Siap kami terima, namanya kan sekarang ini kita harus transparan bagaimana perbuatan itu, bagaimana kinerja anggota. Anggota juga kena pukul dalam melakukan penangkapan," kata Ridwan kepada detikSulsel, Kamis (24/8).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
"Keluarga korban kita arahkan melapor, kita (juga) dampingi untuk melakukan autopsi (terhadap korban)," tandasnya.
Jasad Korban Penuh Luka Lebam
Sementara itu, keluarga korban mengungkapkan hal berbeda berkaitan dengan proses penangkapan hingga korban meninggal. Keponakan korban bernama David mengatakan penganiayaan tersebut terjadi saat korban tengah nongkrong bersama ketiga temannya.
"Sementara lagi duduk sama temannya baru dipanggil keluar, saya tidak tau oknum dari mana. Setelah itu info dari warga sudah meninggal di tempat umum," terangnya.
David tidak mengetahui pasti bentuk pemukulan tersebut, pasalnya dirinya tidak berada di lokasi kejadian. Meski begitu, David memastikan keluarganya dianiaya berdasarkan luka lebam yang ada di jasad korban.
"Yang saya lihat dengan mata kepala ada lebam sekitar pelipis, kaki, sekitaran leher, dada," ungkapnya.
Simak Video "Video: Detik-detik Perampokan di Makassar, Kardus Berisi Uang Rp 400 Juta Raib"
[Gambas:Video 20detik]
(urw/urw)