Polisi menyelidiki isu keterlibatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) buntut penyerangan yang menewaskan Kepala Distrik Kramamongga, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Darson Hegemur. Darson dianiaya oleh 25 orang tidak dikenal (OTK).
Waka Polda Papua Barat Brigjen Petrus Patrige Rudolf Renwarin mengatakan keterlibatan KKB dalam penyerangan masih diselidiki. Pihaknya saat ini belum bisa menetapkan tersangka.
"(Terkait keterlibatan KKB), sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan jadi saya belum bisa menetapkan tersangkanya, belum, masih dalam penyelidikan," kata Petrus kepada detikcom, Kamis (17/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petrus mengatakan penyerangan di Distrik Kramamongga itu merupakan tindakan kriminal biasa. Kendati demikian, Polda Papua Barat dan Polres Fakfak tetap bekerja sama untuk mengungkap kasus ini.
"Tidak ada rusuh di Kabupaten Fakfak, itu hanya kriminal biasa yang terjadi dan sekarang sedang diselidiki baik dari polres sendiri maupun tim dari Polda Papua Barat yang turun dan membantu teman-teman di Polres Fakfak untuk mengungkap siapa pelakunya. Saat ini kondisi Kabupaten Fakfak kondusif," ungkapnya.
Sementara, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengaku belum menerima informasi terkait keterlibatan KKB dalam penyerangan dan pembunuhan terhadap Kepala Distrik Kramamongga. Pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Belum ada info itu (keterlibatan KKB). Nanti kalau udah ada hasil pemeriksaan kita kabari," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Distrik Kramamongga, Kabupaten Fakfak Darson Hegemur tewas dianiaya sekelompok OTK. Para pelaku juga membakar kantor Distrik Kramamongga hingga bangunan sekolah.
Penyerangan maut itu terjadi pada Selasa (15/8) sekitar pukul 19.30 WIT. OTK yang berjumlah 25 orang itu datang membawa senjata tajam dan menyerang hingga membakar kantor Distrik Kramamongga.
"Sekitar 25 orang yang membawa parang, tombak dan panah serta pelaku menggunakan cadar langsung menuju kantor Distrik Kramamongga dan melakukan perusakan, pembakaran kantor dan kendaraan serta penganiayaan terhadap Kepala Distrik," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Adam Erwindi kepada detikcom, Rabu (16/8).
Adam menyebut para pelaku kemudian membakar panggung 17-an yang berada di lapangan Distrik Kramamongga. Para pelaku bahkan mengancam warga agar tidak melawan dan melaporkan kejadian tersebut.
"Para pelaku bergerak menuju ke SMPN 4 Kramamongga dan melakukan pembakaran sekolah selanjutnya para pelaku melarikan diri," tambahnya.
(asm/sar)