Dugaan Pelaku Lain di Kasus Oknum TNI Bunuh Wanita Hamil

Kalimantan Barat

Dugaan Pelaku Lain di Kasus Oknum TNI Bunuh Wanita Hamil

Riani Rahayu - detikSulsel
Selasa, 01 Agu 2023 09:30 WIB
Polisi evakuasi temuan jasad wanita sisa tulang-belulang di Kabupaten Sambas, Kalbar.
Foto: Polisi evakuasi temuan jasad wanita sisa tulang-belulang di Kabupaten Sambas, Kalbar (dok. Istimewa)
Sambas -

Oknum anggota TNI di Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) Prada Y ditetapkan tersangka kasus pembunuhan terhadap wanita hamil, Sri Mulyani (23). Namun keluarga korban menduga ada pelaku lain yang membantu Prada Y membunuh tunangannya itu.

Kakak kandung korban, Ning Diana meyakini Prada Y tidak sendiri dalam kasus ini sebab lokasi penemuan korban di ketinggian dan badan korban besar. Dia menilai tidak memungkinkan pelaku mengurus jasad korban sendirian.

"Saya merasa agak janggal ya kalau pelaku melakukannya itu sendiri. Karena tempat dia buang adik saya itu tanjakan agak tinggi, badan adik saya juga besar. Kalau itu sih kami gak meyakini," ujar Ning Diana kepada detikcom, Senin (31/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ning Diana bahkan menyebut ada anggota TNI lain ikut membantu Prada Y. Dia menyebut anggota TNI itu sebelumnya datang ke penginapan mencari adiknya sekitar pukul 23.00 Wita.

"Karena waktu itu kan sebelum adik saya meninggal menurut pihak penginapan ada satu TNI nyari adik saya sekitar jam 11 malam," terangnya.

ADVERTISEMENT

Namun, Ning Diana tidak mengetahui pasti tujuan anggota TNI itu datang menemui adiknya di penginapan. Dia pun menduga anggota TNI itu menjemput adiknya pada malam itu.

"Jadi resepsionis ini ke kamar adik saya dibilang ada orang nyari minta nomor WA-nya. Bisa jadi kan dia jemput adik saya setelah itu tu gak tau lagi pihak penginapan ini. Apakah adik saya pergi sama dia atau gimana," terangnya.

Dia juga mengungkap bahwa adiknya sempat terlibat cekcok dengan Prada Y. Saat itu, korban mendatangi Prada Y di salah satu penginapan bersama selingkuhannya.

"Karena kan jarak penginapan adik saya sama penginapan pelaku ini cuma berjarak 200 meter. Dia ada cekcok dan dia ada ngelabrak jadi ributlah dia di situ," ungkapnya.

Perempuan bersama Prada Y saat dilabrak korban diduga merupakan pemilik tangan di foto paspor yang pernah dikirim pelaku menggunakan HP korban. Ning Diana pun menduga perempuan tersebut juga terlibat dalam kematian adiknya.

"Kami pun juga sebenarnya harus tahu di paspor itu tangan siapa? Tangan perempuan kan? Apakah selingkuhannya itu ikut terlibat atau gimana. Waktu itu kan saya sempat dengar pelakunya ada 3 orang, 2 oknum dan satu orang sipil. Kok jadi sekarang jadi ngomongnya cuma sendiri. Jadi mana yang benar, mana yang valid?" kata dia.

Ning Diana menaruh curiga dengan selingkuhan Prada Y dalam kasus ini. Meski demikian, dia meminta penyidik memberikan keterangan yang jelas khususnya pemilik paspor dan tangan yang sempat dikirim pelaku melalui HP korban.

"Saya curiga sih si perempuan itu (ikut terlibat). Kalau misal dia gak ikut terlibat kan (penyidik) ngasih tau lah sama kami supaya tidak jadi tanda tanya itu paspor punya siapa dan tangan itu tangan siapa," bebernya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Prada Y Ditetapkan Tersangka

Dalam kasus ini, TNI telah menetapkan satu orang tersangka yakni Prada Y. Kapendam XII Tanjungpura Kolonel Inf Ade Rizal Muharram mengatakan hanya ada satu tersangka dalam kasus kematian Sri Mulyani.

"Sudah ditetapkan menjadi tersangka dan ke depan akan dilakukan gelar perkara," ujar Ade Rizal kepada detikcom, Senin (31/7).

Ade menegaskan tidak ada oknum TNI lain yang membantu Prada Y menghabisi nyawa korban. Dia mengatakan hanya ada saksi terkait pembunuhan sadis itu.

"Yang diduga membantu enggak ada, hanya saksi saja," katanya.

Korban Ditemukan Sisa Tulang

Untuk diketahui, mayat Sri Mulyani alias SM pertama kali ditemukan oleh dua warga yang hendak mencari kayu di bukit pada Rabu (31/5) lalu. Saat itu saksi melihat adanya tulang menyembul dari dalam tanah.

"Warga yang mencari kayu tiba-tiba melihat ada tulang belulang menyembul. Karena belum bisa memastikan itu tulang manusia atau bukan, dipanggil RT. Pak RT-lah yang melapor ke Polsek Sajingan," tutur Kasat Reskrim Polres Sambas AKP I Ketut Agus Pasek Sudina kepada detikcom, Minggu (4/6).

Agus menyebut tulang yang menyembul tersebut merupakan tulang pinggul dan paha korban. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ada beberapa barang dan anggota tubuh korban yang hilang yakni tangan kiri korban.

Di lokasi, polisi juga menemukan kunci kamar penginapan di Sajingan yang diduga ditempati korban sebelum tewas. Saat dilakukan pemeriksaan, petugas penginapan membenarkan jika korban pernah singgah di Sajingan.

"Kami temukan kunci penginapan juga di kantong celana korban, dari situlah kami mencari petunjuk, penginapannya di Sajingan, kita temukan dan di situlah kami dapatkan informasi bahwasanya yang menginap adalah saudari inisial SM. Setelah itu kita mencari informasi lagi terkait SM ini siapa di Facebook, di mana yang mempunyai dan mengindentikkan gelang, akhirnya ketemulah," jelasnya.

"Kalau kami sesuaikan di foto yang kita duga korban, itu sepertinya dari keterangan resepsionis hotel, yang tidak ada itu tas, sepatu dan tangan kirinya kami belum temukan juga di TKP. Infonya sih ada jam di tangan kiri itu," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hmw)

Hide Ads