Wanita Mayatnya Sisa Tulang Dibunuh Oknum TNI, Keluarga Heran Pelaku Cuma 1

Kalimantan Barat

Wanita Mayatnya Sisa Tulang Dibunuh Oknum TNI, Keluarga Heran Pelaku Cuma 1

Riani Rahayu - detikSulsel
Senin, 31 Jul 2023 17:26 WIB
Polisi evakuasi temuan jasad wanita sisa tulang-belulang di Kabupaten Sambas, Kalbar.
Foto: Polisi evakuasi temuan jasad wanita sisa tulang-belulang di Kabupaten Sambas, Kalbar (dok. Istimewa)
Sambas -

Jasad Sri Mulyani alias SM (23) wanita yang dibunuh oknum TNI Prada Y dan mayatnya ditemukan tinggal tulang di Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) telah dikembalikan ke pihak keluarga. Namun keluarga korban heran sebab Kodam Tanjungpura menyebut pelaku hanya satu orang.

"Saya merasa agak janggal ya kalau pelaku melakukannya itu sendiri. Karena tempat dia buang adik saya itu tanjakan agak tinggi, badan adik saya juga besar. Kalau itu sih kami gak meyakini," ujar kakak kandung korban, Ning Diana kepada detikcom, Senin (31/7/2023).

Ning Diana menuturkan ada beberapa bukti yang membuatnya yakin jika pelaku lebih dari satu. Salah satunya terkait adanya oknum TNI selain pelaku yang datang meminta kontak korban di penginapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena waktu itu kan sebelum adik saya meninggal menurut pihak penginapan ada satu TNI nyari adik saya sekitar jam 11 malam," terangnya.

Hanya saja, kata dia, resepsionis itu tidak mengetahui pasti alasan kedatangan pria yang diduga TNI itu. Namun pria itu datang menanyakan keberadaan korban dan meminta kontak WhatsApp korban.

ADVERTISEMENT

"Jadi resepsionis ini ke kamar adik saya dibilang ada orang nyari minta nomor WA-nya. Bisa jadi kan dia jemput adik saya setelah itu tu gak tau lagi pihak penginapan ini. Apakah adik saya pergi sama dia atau gimana. Karena resepsionis ini gak cuma jaga hotel juga tapi jaga warung jadi dia fokus ke warung itu, jadi gak sempat lihat," jelasnya.

Ning Diana menjelaskan sebelum korban dibunuh juga sempat terlibat cekcok dengan tunangannya. Sebab korban melabrak pelaku di sebuah penginapan lain bersama selingkuhannya.

"Karena kan jarak penginapan adik saya sama penginapan pelaku ini cuma berjarak 200 meter. Dia ada cekcok dan dia ada ngelabrak jadi ributlah dia di situ," ungkapnya.

Dirinya menduga, perempuan yang bersama pelaku bisa jadi merupakan pemilik tangan di foto paspor yang pernah dikirim pelaku menggunakan HP korban. Apalagi dirinya pernah mendapatkan informasi keterlibatan pelaku lain, yakni adanya 2 orang TNI dan 1 warga sipil.

"Kami pun juga sebenarnya harus tahu di paspor itu tangan siapa? Tangan perempuan kan? Apakah selingkuhannya itu ikut terlibat atau gimana. Waktu itu kan saya sempat dengar pelakunya ada 3 orang, 2 oknum dan satu orang sipil. Kok jadi sekarang jadi ngomongnya cuma sendiri. Jadi mana yang benar, mana yang valid?" kata dia.

"Saya curiga sih si perempuan itu (ikut terlibat). Kalau misal dia gak ikut terlibat kan (penyidik) ngasih tau lah sama kami supaya tidak jadi tanda tanya itu paspor punya siapa dan tangan itu tangan siapa," tambahnya.

Nig Diana berharap kasus ini bisa diusut tuntas secara transparan. Pihak keluarga juga meminta persidangan bisa dilakukan secara terbuka.

"Kami minta sidang itu terbuka dan penanganan kasus adik kami ini ditangani secara transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Prada Y resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap tunangannya, Sri Mulyani. Kasus ini terkuak setelah mayat korban sisa tulang ditemukan.

"Sudah ditetapkan menjadi tersangka dan ke depan akan dilakukan gelar perkara," ujar Kapendam XII Tanjungpura Kolonel Inf Ade Rizal Muharram kepada detikcom, Senin (31/7).

Untuk diketahui, mayat Sri Mulyani pertama kali ditemukan oleh dua warga yang hendak mencari kayu di bukit dekat lokasi penemuan jasad pada Rabu (31/5) lalu. Saat itu saksi melihat adanya tulang menyembul dari dalam tanah.

"Warga yang mencari kayu tiba-tiba melihat ada tulang belulang menyembul. Karena belum bisa memastikan itu tulang manusia atau bukan, dipanggil RT. Pak RT-lah yang melapor ke Polsek Sajingan," tutur Kasat Reskrim Polres Sambas AKP I Ketut Agus Pasek Sudina kepada detikcom, Minggu (4/6).




(hsr/sar)

Hide Ads